Taman hiburan Australia baru jalani pemeriksaan keamanan sebelum insiden maut

id Wahana air, taman bermain, Wahana air yang menewaskan empat, wahana Thunder River Rapids di Dreamworld, Gold Coast, Queensland, wahana Thunder River R

Taman hiburan Australia baru jalani pemeriksaan keamanan sebelum insiden maut

Ilustrasi- Wahana air (FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi/Koz/ama/indra)

Sydney, Australia (ANTARA Sumsel) - Wahana air yang menewaskan empat orang di sebuah taman hiburan di Australia,  kecelakaan paling mematikan dalam taman hiburan, telah menyelesaikan pemeriksaan keselamatan tahunan kurang dari satu bulan lalu, pemilik taman hiburan mengatakan, Rabu.

Kepolisian memeriksa wahana Thunder River Rapids di Dreamworld, yang berlokasi dekat Gold Coast, Queensland, tempat empat orang dewasa meninggal pada Selasa setelah terperangkap di bawah sebuah rakit yang terbalik.

Pemilik taman hiburan, Ardent Leisure Group, mengatakan bahwa wahana itu telah menyelesaikan pemeriksaan mesin keamanan struktural dan mekanikal tahunan pada 29 September lalu.

"Mengikuti regulasi yang ada, pemeriksaan keamanan itu dilaksanakan oleh sebuah perusahaan teknik spesialis luar," Ardent mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Wahana itu, yang menyimulasikan arus sungai, menggunakan alat bundar yang mengambang yang dapat diisi oleh enam orang, dan dapat mencapai kecepatan sekitar 45 kilometer per jam. Wahana itu disebut Dreamworld sebagai sebuah atraksi "sensasi menengah" bagi mereka yang berusia di atas dua tahun.

Tabrakan antara dua rakit membuat salah satunya terbalik, melontarkan dua anak-anak berusia sepuluh dan 13 tahun, dan membuat empat orang dewasa terperangkap di bawahnya, asisten komisaris polisi Brian Codd mengatakan kepada para wartawan. Dia mengatakan bahwa para orang dewasa itu tersangkut di mesin ban berjalan di wahana.

Pihak kepolisian telah meminta para saksi mata untuk memberikan pernyataan.

Para korban itu, dua pria berusia 33 dan 38 tahun dan dua  wanita berusia 32 dan 42 tahun, keseluruhannya tinggal di Australia, kata kepolisian. Pemerintah Selandia Baru mengkonfirmasi salah satunya merupakan seorang warga Selandia Baru. Dua anak dari insiden itu saat ini sedang dirawat di rumah sakit.

Pihak kepolisian belum mengkonfirmasi hubungan antara anak-anak itu dengan pria dan wanita dewasa yang menjadi korban.

Kematian mereka menyusul sebuah kecelakaan yang serupa di Dreamworld April lalu, saat seorang pria berusia 19 tahun mengalami luka berat setelah terjatuh dari wahana air lainnya.

Perserikatan Pekerja Australia (AWU) mengatakan bahwa mereka telah menyampaikan "kekhawatiran besar" terkait keamanan di taman hiburan itu kepada pihak berwenang dan operator taman sejak April 2015 lalu.

"Perwakilan kami terus berupaya (menemui, red) pihak Dreamworld dan divisi kesehatan dan keselamatan tempat kerja terkait masalah-masalah keselamatan di Dreamworld," perwakilan AWU Ben Swan mengatakan kepada wartawan Reuters.

Ketika ditanya pada Selasa apakah terdapat permasalahan sebelumnya di wahana itu, Tod Reid, seorang inspektur dari Kepolisian Queensland, mengatakan bahwa "Saya tidak mengetahuinya, namun itu akan menjadi bagian dari penyelidikan".

Polisi forensik dan pihak berwenang urusan keselamatan sedang memeriksa rekaman kamera pengawas dan akan mempersiapkan laporan bagi koroner (pemeriksa kecelakaan tidak wajar) negara.

Saham Ardent anjlok 21 persen pada Rabu dan penurunan bertambah sebesar tujuh persen dalam saat-saat akhir perdagangan pada Selasa setelah terjadinya kecelakaan.

Taman itu dijadwalkan akan kembali dibuka pada Jumat dengan seluruh pemasukan akan disumbangkan ke Palang Merah Australia, pihak Ardent mengatakan.