Kominitas budaya yodya manggala Yogyakarta ramaikan fewanusa

id festival, Wayang Nusantara, Komunitas Budaya, Yodya Manggala Yogyakarta, kesenian orang khas kota

Kominitas budaya yodya manggala Yogyakarta ramaikan fewanusa

Ilustrasi- Festival budaya. (ANTARA FOTO/Feny Selly/15/Den)

Sawahlunto, Sumbar (ANTARA Sumsel) - Komunitas Budaya Yodya Manggala Yogyakarta dijadwalkan tampil di panggung utama Festival Wayang Nusantara (Fewanusa) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

"Sesuai susunan acara yang kami terima, kelompok tersebut akan membawakan kesenian wayang orang khas kota itu, dengan lakon 'Hanoman Duta' pada kegiatan yang dipusatkan di kawasan Lapangan Segitiga Sawahlunto," kata Manajer produksi kegiatan tersebut, Syukri, di Sawahlunto, Kamis.

Lakon yang akan dipentaskan pada Kamis malam itu, katanya, sekuel kisah pewayangan Ramayana yang bercerita tentang tokoh Hanoman yang menyanggupi perintah Prabu Rama Wijaya untuk mencari keberadaan istrinya, setelah diculik Rahwana.

Pada penampilan mereka kali ini, kelompok seni tradisi asal Yogyakarta itu, membawa sedikitnya sembilan penari beserta rombongan pemusik tradisi dengan sutradara Yestriyono Piliyanto, Anom Hartoyo sebagai penata tari, Eko Purnomo sebagai penata musik, dan Ali Nur Sotya Nugraha selaku penata busana.

"Kehadiran komunitas tersebut diyakini akan menambah semaraknya kegiatan dan dapat menambah pengetahuan pengunjung tentang keragaman jenis seni wayang nusantara serta perkembangannya dari masa ke masa," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Efri Yanto, mengatakan kehadiran rombongan kesenian tersebut difasilitasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yogyakarta.

"Kehadiran mereka sebagai duta budaya ke Kota Sawahlunto, merupakan bentuk dukungan terhadap upaya pelestarian budaya yang gencar dilakukan daerah ini sejak beberapa tahun terakhir," katanya.

Pihaknya berharap, penampilan kesenian tradisi khas nusantara melalui ajang Fewanusa yang diselenggarakan pihaknya kali ini, mampu memancing minat pelancong untuk datang ke kota yang memiliki visi sebagai kota wisata tambang yang berbudaya.

Ia mengharapkan target pencapaian kunjungan wisatawan ke kota itu yang 800 ribu orang bisa terealisasi.

"Penampilan ragam budaya nusantara di tengah-tengah daerah yang memiliki nuansa peradaban kota-kota Eropa abad ke-17 yang menjadi pembeda untuk ditawarkan kepada pengunjung, tentu akan memberikan kesan tersendiri selama pelaksanaan Fewanusa IV, 3-5 November 2016," kata dia.

Pada kesempatan sebelumnya, budayawan Sumatera Barat, Zulkifli Dt Sinaro Nan Kuniang, mengatakan upaya pembinaan seni tradisi merupakan salah satu program revolusi mental yang digelorakan oleh pemerintahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Yusuf Kalla.

"Upaya pelestarian tersebut diyakini akan memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Bangsa Indonesia," ujarnya.