Masyarakat Indonesia berkewajiban jangan terprovokasi isu sara

id isu sara, terprovokasi isu terkait suku, agama, ras, antargolongan

Masyarakat Indonesia berkewajiban jangan terprovokasi isu sara

Ilustrasi - Demo pelajar anti SARA. (Foto Antarasumsel.com/14/Feny Selly/Aw)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Masyarakat Indonesia berkewajiban jangan terprovokasi isu terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta merayakan perbedaan yang telah lama ada di Tanah Air dan juga sudah meresap dalam filosofi persatuan dan kesatuan bangsa ini.

"Persatuan dan kesatuan bangsa yang kita warisi dari para pendiri negara harus kita wariskan juga dengan utuh kepada penerus kita," kata Ketua Umum PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Martin Philip Sinurat dalam keterangan tertulisnya, di terima di Jakarta, Jumat.

Martin mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah seharusnya merayakan perbedaan dengan kegembiraan.

Dia mencontohkan, Sumpah Pemuda yang telah dirayakan pada 28 Oktober lalu menunjukkan kesatuan tanah air, bangsa dan bahasa sehingga masyarakat sudah harusnya mendapat rasa aman dan gembira dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

Menurut dia, unjuk rasa yang dilaksanakan pada hari Jumat ini merupakan hak semua masyarakat, tetapi aksi tersebut diharapkan berjalan dengan damai serta menjunjung tinggi perbedaan dengan rasa kegembiraan.

"Kami berharap agar aksi unjuk rasa dapat berjalan dengan damai serta tidak terjadi pergesekan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk," ujarnya.

Dia juga mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kewajiban dalam menjaga keutuhan bangsa serta menjaga perbedaan dan tidak terprovokasi dengan isu SARA yang dikeluarkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab.

Sebagaimana diwartakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di kawasan Istana Presiden dan sekitarnya akan hujan saat unjuk rasa pada Jumat 4 November 2016.

"Pagi hari cuaca berawan dan berpotensi hujan ringan, begitu juga siang dan sore masih berawan serta potensi hujan ringan hingga sedang," kata Humas BMKG Hary T Djatmiko di Jakarta, Kamis (3/11).

Cuaca serupa juga masih berlanjut hingga malam hari dengan potensi hujan ringan, namun dini hari pada umumnya berawan.

BMKG mencatat suhu udara mencapai 23 hingga 33 derajat Celcius dengan kelembaban antara 70-96 persen dan angin bertiup dari Selatan - Barat dengan kecepatan 05 - 25 km/jam.