Musim hujan tidak surutkan nelayan DIY melaut

id Nelayan , melaut, Musim hujan, Daerah Istimewa Yogyakarta , menyurutkan minat

Musim hujan tidak surutkan nelayan DIY melaut

Ilustrasi-Nelayan siap- melaut. (FOTO ANTARA)

Yogyakarta,  (ANTARA Sumsel) - Musim hujan dengan curah hujan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak menyurutkan minat nelayan setempat melaut, kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelutan dan Perikanan DIY Suwarman Partosuwiryo.

"Nelayan telah memahami tingkat keamanan melaut sesuai kondisi cuaca yang ada, sehingga musim hujan tidak menjadi hambatan," katanya di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, hujan tidak terlalu memengaruhi aktivitas melaut karena untuk kapal tempel kebanyakan berangkat pada pagi hari dan siang kembali, sementara hujan umumnya terjadi pada sore hari.

"Untuk kapal besar berukuran 30 GT ke atas dengan masa penangkapan ikan tiga hari justru tidak masalah karena dilengkapi atap atau pelindung yang kuat," kata dia.

Ia mengatakan selain memahami kondisi cuaca, memasuki musim hujan ini, justru minat para nelayan di Gunung Kidul, Bantul, maupun Kulon Progo untuk melaut meningkat sebab potensi ikan di pesisir selatan DIY cukup melimpah seiring dengan musim ikan yang akan berlangsung hingga Desember.

"Mulai Agustus hingga Desember ikan di pesisir melimpah khususnya bawal laut, layur, dan lobster," kata dia.

Menurut Suwarman, meski didominasi ikan layur, hasil tangkapan dalam sekali perjalanan melaut untuk kapal berukuran 5-15 grosston (GT) rata-rata mencapai 1,5-4 ton ikan, sedangkan untuk kapal kecil (tempel) rata-rata 50-70 kilogram sekali perjalanan.

Dinas Kelautan dan Perikanan DIY menargetkan produksi ikan tangkap laut mencapai 7.600 ton selama 2016 atau meningkat 10 persen daripada 2015.

Meski demikian, menurut dia, hingga Triwulan II Tahun 2016 perolehan ikan tangkap di DIY baru mencapai 38 persen dari target itu. 
Koordinator Pos Klimatologi Badan Meteorologi, Klomatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono mengatakan saat ini rata-rata curah hujan mencapai lebih dari 50 milimeter per dasarian dengan puncak musim hujan di DIY diperkirakan terjadi pada Januari-Februari 2017.