Palembang (Antarasumsel.com) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong munculnya investasi pabrik ban, karena tak berapa lama lagi akan memiliki pelabuhan samudera dan Kawasan Ekonomi Khusus di lokasi pelabuhan laut Tanjung Api-Api.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Selatan, Permana di Palembang, Minggu, mengatakan, pemerintah menargetkan pelabuhan laut dan kawasan ekonomi khusus (KEK) itu beroperasi paling lambat pada 2018 sehingga sejak tahun lalu sudah gencar dipromosikan.
"Saat ini sudah ada beberapa investor tertarik, seperti dari Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan India. Ini yang terus ditindaklanjuti oleh Sumsel, termasuk belum lama ini ada lima perusahaan asal Tiongkok bertemu gubernur," kata Permana.
Ia mengemukakan, sejak lama Sumsel mengidam-idamkan munculnya pabrik ban lantaran merupakan salah satu daerah penghasil getah karet terbanyak di Indonesia, selain Jambi dan Sumatera Utara.
Namun, untuk mewujudkannya bukan perkara mudah, karena terkendala dengan ketidakadaan pelabuhan laut untuk menghubungkan ke pasar ekspor.
Akibatnya, para investor enggan membangun pabrik pengolahan barang baku menjadi barang jadi karena akan mengeluarkan biaya transfortasi yang tinggi ketika sudah beroperasi.
"Dengan keseriusan pemerintah untuk membangun pelabuhan samudera di kawasan Tanjung Api-Api ternyata menjadi daya tarik sendiri. Saat ini, sudah banyak yang ingin menjajaki peluang membangun pabrik di KEK, seperti PT DEX (kilang minyak) dan PT Indorama (pabrik amoniak)," kata dia.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia Sumatera Selatan Alex K Eddy mengatakan pemerintah harus berjuang keras untuk menggolkan mega proyek pelabuhan laut Tanjung Api-Api demi terciptanya hilirisasi karet.
"Jika Sumsel ingin maju dan keluar dari stagnan perekonomian, maka tidak ada cara lain selain hilirisasi. Saat ini menjadi momen yang tepat karena pemerintah Jokowi-JK mengedepankan pembangunan infrastruktur, dan di satu sisi harga karet dunia sedang anjlok sehingga dapat dijadikan motivasi sendiri," kata dia.
Sebelumnya, perusahaan nasional pabrik ban PT Krama Yudha Tiga Berlian sempat berdiri di Sumsel pada era 80-an, tapi kemudian tidak lagi beroperasi karena mengalihkan bisnis ke sektor lain atau berpindah tempat produksi ke Jawa.
Berita Terkait
PWRI Jabar akui otak kasus investasi bodong Ketua Harian PWRI Sukabumi
Jumat, 26 April 2024 10:45 Wib
Korupsi bermodus investasi fiktif, KPK periksa mantan kepala divisi pasar modal PT Taspen
Jumat, 19 April 2024 14:23 Wib
Jokowi-Tony Blair bahas rencana investasi energi di IKN
Kamis, 18 April 2024 15:46 Wib
Ekonom: Ada lonjakan investasi manufaktur pada satu dekade terakhir
Rabu, 17 April 2024 13:09 Wib
Ini kiat dari OJK hindari modus pinjol dan investasi ilegal
Selasa, 2 April 2024 15:24 Wib
Investasi fiktif, KPK panggil eks Dirut Taspen Iqbal Latanro
Selasa, 2 April 2024 13:55 Wib
Ayo alokasikan sebagian THR untuk tabungan dan investasi
Selasa, 26 Maret 2024 15:21 Wib
OJK sebut kerugian akibat investasi bodong capai Rp139,6 triliun sejak 2017
Selasa, 26 Maret 2024 10:28 Wib