Festival budaya 2016 Unila tingkatkan persatuan

id Festival budaya, Universitas Lampung, meningkatkan persatuan dan kesatuan, meredam isu, memecah belah bangsa

Festival budaya 2016 Unila tingkatkan persatuan

Sejumlh anak usia dini mengikuti festival budaya. (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Bandarlampung (Antarasumsel.com) - Festival Budaya 2016 yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan di Kampus Hijau ini.

"Festival Budaya 2016 yang digelar oleh BEM Unila ini sangat baik untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta menambah ilmu dan pengalaman baru," kata Wali Kota Bandarlampung Herman HN, di Bandarlampung, Selasa.

BEM Universitas Lampung (Unila) menggelar Festival Budaya 2016 sebagai upaya untuk meredam isu yang memecah belah bangsa.

Dia mengatakan, festival itu sangat baik karena antara budaya lokal dan nasional bisa berbaur menjadi satu kesatuan yang mengedepankan sifat kebhinnekaan.

"Kebudayaan lokal bersinergi dengan budaya nasional akan menjadikan kebudayaan kita bisa dikenal hingga internasional," katanya lagi.

Dia mengharapkan mahasiswa untuk mengerti dengan empat pilar yang nantinya mengedepankan mutu pendidikan.

Selain itu, tetap menjaga kesatuan dan persatuan tanpa harus melihat latarbelakangnya, mengingat Indonesia itu beragam.

Rektor Unila Prof Hasriadi Mat Akin mengatakan bahwa festival budaya ini untuk menahan arus globalisasi yang nantinya akan membawa degradasi bangsa.

"Saya sangat mengapresiasi festival ini, dan kegiatan ini untuk mempertahankan dari gempuran kebudayaan asing, mengingat saat ini kebudayaan kita sudah tergerus dengan budaya lain," katanya lagi.

Pihaknya berencana membangun pusat budaya di Kampus Unila, apalagi karena Lampung memiliki beranekaragam budaya serta harmonisasi yang harus dipelajari untuk memberi kontribusi bagi budaya nasional, sehingga budaya lokal tak akan tergerus oleh kemajuan zaman.

BEM Unila mengajak seluruh mahasiswa serta masyarakat Lampung untuk mencintai kebudayaan dan menjaga toleransi antarumat beragama.

"Festival Budaya 2016 yang bertemakan Cintai Budaya Lestarikan dengan Karya ini, diharapkan mengajak semua elemen untuk melestarikan budaya," kata Presiden Mahasiswa BEM Unila A Nur Hidayat.

Ia menambahkan, festival itu juga bertujuan mampu menjaga toleransi antarumat beragama, apalagi di Kampus Hijau Unila ini juga banyak sekali mahasiswa yang berasal dari luar daerah.

"Jadi festival budaya ini tak lain untuk bersatu mengedepankan cinta kebudayaan serta mengedepankan sifat toleransi antarumat beragama," katanya lagi.

Menurutnya, bila mahasiswa atau pemuda tidak memiliki komitmen dengan kebudayaan dan toleransi, maka lima tahun mendatang negara ini akan hilang identitasnya.

Sejumlah peserta yang mengikuti festival budaya ini, di antaranya mahasiswa dari Lampung Timur, Pringsewu, an Sumatera Barat, Sumatera Selatan termasuk dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, serta organisasi kepemudaan internasional (AIESEC Lampung).

Adapula peserta yang menampilkan kebudayaan internasional yakni dari Negeri Sakura Jepang yang mengikuti festival tersebut.