Palembang (Antarasumsel.com) - Nilai transaksi pasar modal dari investor yang menggunakan Kartu Tanda Penduduk asal Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan pesat sepanjang tahun 2016.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Harry Mulyono di Palembang, Selasa, mengatakan pada Januari 2016 hanya membukukan nilai transaksi Rp389 miliar, namun pada bulan berikutnya mulai merangkak naik dan mencapai puncak pada bulan Juli dengan total transaksi bulanan sebesar Rp1,1 triliun.
"Dari capaian sepanjang tahun 2016, BEI Sumsel mencatat per Oktober telah membukukan total Rp7,6 triliun. Artinya ada yang menarik dari Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang," ujarnya.
Ia mengatakan data ini sekaligus membantah bahwa daerah terpuruk oleh jatuhnya harga komoditas karet dan batu bara.
Menurutnya, peningkatan nilai transaksi ini juga tidak lepas dari semakin luasnya penetrasi pasar modal di kalangan masyarakat. Jika sebelum tahun 2008 investor hanya didominasi kalangan pengusaha, kini pasar modal lebih banyak diakses kelompok anak muda hingga ibu rumah tangga.
Tak heran kondisi ini membuat jumlah investor dengan SID Sumsel bertambah hingga mencapai 7.684 investor pada tahun ini. Dari total investor itu, sebanyak 7.000-an investor tersebar di Palembang yang menjadi pusat edukasi penanaman modal oleh BEI.
Kondisi ini juga dapat diamati dari pembukaan tumbuhan rekening efek SID Sumsel yang mencapai pertumbuhan 20 persen "year on year" atau sedikit dibawah angka rata-rata nasional yakni 24 persen.
"Ini yang terjadi di Palembang, artinya jika edukasi digencarkan hingga ke kabupaten kota lain, BEI optimitis bisa mencetak banyak investor baru," imbuhnya.
Peluang untuk berkembang di masa datang, menurutnya sangat terbuka. Apalagi Sumsel sudah memiliki tiga perusahaan yang sudah melantai di bursa yakni PT Bukit Asa, PT Semen Baturaja, dan PT Sampoerna Agro.
Selain itu, sejak dua tahun terakhir, BEI memiliki produk Yuk Nabung Saham yang dapat diakses siapa saja karena hanya membutuhkan modal Rp100 ribu. BEI sudah berkerja sama dengan 13 perusahaan sekuritas di Sumsel.
Sejak program ini diluncurkan telah berimbas pada penambahan jumlah investor. Meski demikian BEI Sumsel masih realistis dalam mematok target yakni hanya 10 persen investor dari total penduduk Kota Palembang, kata dia.
Berita Terkait
Korupsi bermodus investasi fiktif, KPK periksa mantan kepala divisi pasar modal PT Taspen
Jumat, 19 April 2024 14:23 Wib
BNI Sekuritas sarankan sisihkan dana THR untuk investasi di saham
Senin, 25 Maret 2024 16:32 Wib
UIN Palembang berperan aktif tingkatkan literasi pasar modal
Minggu, 10 Maret 2024 9:29 Wib
Sebanyak 720 UKM Muba peroleh bantuan tambahan modal
Jumat, 16 Februari 2024 9:07 Wib
Target penyertaan modal BPR Baturaja capai Rp50 miliar
Rabu, 14 Februari 2024 16:37 Wib
Bali United jadikan uji coba di Vietnam modal lanjutkan Liga 1
Jumat, 5 Januari 2024 17:09 Wib
Nilai investasi 2023 di Kabupaten OKU Timur tembus Rp640 miliar
Selasa, 2 Januari 2024 19:57 Wib
Pemkab Muara Enim edukasi UMKM cara investasi
Kamis, 14 Desember 2023 8:24 Wib