BMKG bantah keluarkan informasi soal kemarau panjang

id bmkg, berita bohong, kemarau panjang, pemberitahuan tentang cuaca, media sosial

BMKG bantah keluarkan informasi soal kemarau panjang

Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) (Antarasumsel.com)

....Informasi tersebut adalah isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan kabar bohong karena tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas....
Padang (Antarasumsel.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah telah menyampaikan informasi tentang adanya kemarau panjang yang akan terjadi pada 2019 hingga 2022 yang beritanya telah beredar di media sosial.

"Berita tentang kemarau panjang tersebut tidak benar, BMKG tidak pernah menyebarluaskan informasi tersebut," kata kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang Rahmat Triyono saat dikonfirmasi dari Padang, Rabu.

Menurut dia  informasi tersebut adalah isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan  dan merupakan kabar bohong karena tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas.

Ia menegaskan sampai saat ini belum ada informasi yang bisa memperkirakan musim kemarau  sampai lebih dari satu tahun.

"Oleh karena itu masyarakat diimbau tidak perlu terpengaruh dan serta tidak perlu menghiraukan informasi tersebut," ujarnya.

Ia menyampaikan bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut dapat menghubungi bagian pelayanan melalui nomor telepon 021 6546318 dan mengakses situs web.meteo.bmkg.go.id atau menghubungi kantor BMKG terdekat.

Sebelumnya beredar informasi di media sosial yang mengatasnamakan BMKG  yang menyatakan akan terjadi kemarau panjang  mulai 2019 sampai 2022  sehingga cadangan air yang tersisa di muka bumi hanya tiga persen saja.

Sementara  pengamat komunikasi  Universitas Andalas (Unand) Padang  Dr Asmawi mengatakan sebelum menyebarkan sebuah berita ke media sosial, sebaiknya masyarakat meneliti kebenarannya terlebih dahulu, bisa jadi berita yang disebarkan palsu atau 'hoax'.

"Masyarakat bisa melihat kebenarannya melalui sumber berita serta membandingkannya dengan media massa yang terpercaya,¿ kata dia.

Ia mengingatkan masyarakat jangan mudah cepat percaya kepada berita dari media yang sumbernya tidak jelas, karena dapat menimbulkan fitnah dan kegaduhan.

Jika melihat suatu berita di media sebaiknya masyarakat membaca berita tersebut sampai selesai, dan jika berita tersebut ditemukan pada media yang terpercaya maka berita tersebut bisa disebarkan, katanya
"Meskipun sumbernya dapat dipercaya, masyarakat tetap harus menyaring informasi dari berita tersebut, karena terkadang ada berita yang dipublikasikan mengandung unsur politik, serta kepentingan yang dapat mempengaruhi kepercayaan kita kepada seseorang," ujarnya.