Program "Yuk Nabung Saham" dongkrak jumlah investor

id Bursa Efek Indonesia, saham

Program "Yuk Nabung Saham" dongkrak jumlah investor

Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Palembang, 2/12 (Antara) - Progam "Yuk Nabung Saham" yang diluncurkan Bursa Efek Indonesia pada November 2015 telah berimbas positif pada peningkatan jumlah investor di Sumatera Selatan pada tahun ini.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Palembang Harry Mulyono di Palembang, Jumat, mengatakan kampanye Yuk Nabung Saham telah memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa berinvestasi di pasar modal itu mudah dan murah.

"Program ini sangat sejalan dengan perkembangan pasar modal di Sumsel yang mulai berubah arah sejak tahun 2008 yakni dari pengusaha ke kalangan anak muda bahkan ibu rumah tangga," kata Harry.

BEI Sumsel mencatat terjadi pertumbuhan jumlah single investor identification (SID) sampai 1.000 akun setelah ada Yuk Nabung Saham mulai diperkenalkan ke masyarakat.

Meski demikian, BEI belum bisa memerinci berapa transaksi yang telah dibukukan dalam program menabung saham itu.

Dia mengatakan pertumbuhan SID yang signifikan juga diikuti dengan pertumbuhan jumlah sub rekening efek (SRE).

Saat ini jumlah SRE di Sumsel tercatat sebanyak 9.807 rekening dan 8.375 SID yang mana berasal dari 15 kabupaten/kota di Sumsel.

Adapun secara sebaran wilayah, Palembang masih mendominasi jumlah investor dengan capaian sebanyak 6.433 SID dan 8.375 SRE.

BEI Palembang sendiri memiliki target bisa menggaet sebanyak 10 persen dari total jumlah penduduk Palembang yang mencapai hampir dua juta jiwa ini.

Oleh karena itu, BEI terus menggenjot sosialisasi ke berbagai segmen, termasuk ke segmen korporasi.

"Semuanya kami beri sosialisasi, kami juga tawarkan ke bagian HRD perusahaan agar pegawainya mau nabung saham," katanya.

Kampanye Yuk Nabung Saham ini diluncurkan pada tanggal 12 November 2015 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla di Main Hall Gedung Indonesia Stock Exchange.

Melalui program ini, investor cukup menyediakan dana Rp100 ribu untuk mulai menambung saham melalui perusahaan sekuritas.