Seorang balita selamat dari reruntuhan gempa pidie jaya

id gempa pidie jaya, gempa aceh, gempa 6,2 sr, balita, reruntuhan

Seorang balita selamat dari reruntuhan gempa pidie jaya

Petugas medis menangani warga korban gempa Pidie, di RSUD Tengku Chik Ditiro, di Sigli, Pidie, Aceh, Rabu (7/12/2016). Penanganan korban bencana dilaksanakan secara terpadu oleh berbagai instansi dengan penjuru ada di Badan Nasional Penanggulangan Be

Meulaboh, Aceh (Antarasumsel) - Seorang balita dilaporkan selamat dari reruntuhan rumah toko (ruko) yang runtuh di pusat ibu kota Kecamatan Meureudu, akibat gempa 6,5 SR di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), Provinsi Aceh, pada Rabu pagi.

"Balita ini anak almarhummah Mudiawati, S.Pdi yang saat kejadian itu satu keluarga tinggal dalam ruko di Meureudu diperkirakan meningal semua. Korban adalah rekan kami satu tempat mengajar di SMP N 2 Ulim,"kata Nazarrudin, Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pidie Jaya, yang dihubungi di Pijay, Rabu.

Dia menjelaskan, dari 220 desa dalam delapan kecamatan Kabupaten Pidie Jaya, hampir secara keseluruhan terdampak gempa, namun bangunan yang ambruk berada di pusat kecamatan yakni bangunan ruko yang berjumlah capai puluhan unit termasuk Masjid.

Saat gempa Rabu pukul 05.03 WIB itu, masyarakat panik berhamburan ke luar rumah terutama mereka yang berdomisili di kawasan pesisir pantai Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu, warga panik meski tidak mendengar ada isu Tsunami.

Kata Nazaruddin, masyarakat setempat yang berlarian ke luar rumah dan menjauh dari pantai bukan takut isu tsunami, namun lebih kepada waspada menyikapi gempi gempa dengan semua kemungkinan terhadap resiko dialami oleh warga.

"Kami kebetulan juga dekat dengan "Glee" (hutan), jadi pasca gempa kami kesana semua. Isu tsunami tidak ada, tapi sebagai upaya pengurangan resiko bencana saja kami memilih menyelamatkan keluarga,"sebutnya.

Kerusakan bangunan rumah dialami oleh hampir semua desa di daerah mereka, belum ditemukan ada kawasan longsor di kawasan pegunungan, namun demikian beberapa ruas badan jalan aspal hotmik rusak terbelah karena gempa pada pukul 05.03 WIB itu.

Sementara itu Ketua DPD I KNIPI Aceh Jamaluddin, ST menayampaikan, seluruh anggota KNPI di Aceh saat ini pada prinsipnya sedang berduka dan terus berupaya melakukan upaya membantu korban gempa bersama para relawan.

"Kami dari provinsi juga turun ke Pidie Jaya, kami juga masih memantau terus perkembangan dengan teman-teman pemuda di Pijay yang sudah mulai bersama-sama membantu warga disana,"katanya menambahkan.

Badan Meteorologi Klomatologi dan Geofisika (BMKG) meriliskan, gempa berkekuatan 6,5 SR pada koordinat  5.19 LU-96.36 BT, 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya atau 121 km tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 27 korban telah meninggal dunia, ratusan luka-luka dan ratusan bangunan ambruk akibat gempa yang dirasakan hampir di seluruh Aceh itu.