Polres Muaraenim selidiki kasus perampokan di Gelumbang

id perampokan, polres muaraenim

Polres Muaraenim selidiki kasus perampokan di Gelumbang

Ilustrasi - Perampokan (Antarasumsel.com/Grafis/Parni)

Muaraenim (Antarasumsel.com) - Kapolres Muara Enim Sumatera Selatan, AKBP Hendra Gunawan menyatakan sedang menyelidiki kasus perampokan yang dialami Jauhari salah satu warga Kecamatan Gelumbang pada Rabu (7/12) dinihari.

"Untuk sementara ini kita masih melakukan penyelidikan, dan terkait modus aksi perampokan juga masih diselidiki," kata Kapolres Muaraenim, AKBP Hendra Gunawan, di Muaraenim, Kamis.

Ia menjelaskan, petugas Polres sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari saksi-saksi serta sejumlah barang bukti.

Sementara, aksi kawanan perampokan bersenjata api yang diperkirakan berjumlah 15 orang itu melumpuhkan tujuh orang penjaga malam di rumah korban dan membawa kabur uang tunai sebesar Rp650 juta.

Di samping itu, membawa perhiasan emas seberat 80 suku (satu suku sama dengan 6,7 gram-red) serta empat unit telepon genggam milik Jauhari (49), warga Kampung 2 Kelurahan Gelumbang Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim.

Informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa perampokan yang menyebabkan korban menderita kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah ini bermula ketika lima belas pria tak dikenal mendatangi kediaman Jauhari melalui pintu belakang pada Rabu (7/12) dinihari.

Setelah masuk ke dalam halaman rumah, belasan pelaku langsung mengancam dan melumpuhkan tujuh orang petugas keamanan yang berjaga di rumah korban.

Berdasarkan keterangan korban di hadapan penyidik, para pelaku mengikat ke tujuh penjaga rumah dengan menggunakan tali, selanjutnya masuk ke dalam rumah menuju kamar tidur korban yang terletak di bagian depan dengan cara mendobrak paksa pintu menggunakan sebuah kayu panjang.

Kontan, mendengar suara tendangan keras ke arah daun pintu membuat korban dan istrinya yang tengah tertidur lelap terbangun.

Kawanan pelaku yang melihat korban terbangun, kemudian mendekati Jauhari sembari mengancam dan memukulkan gagang senjata api jenis pistol ke arah bagian belakang kepala korban.

Melihat korban yang sudah tak berdaya, bukannya membuat pelaku menghentikan tindakannya, malah juga mengancam istri korban, Rismawati (45) dengan mengarahkan pistol ke wajahnya, sehingga membuat korban semakin ketakutan.

Menurut Kapolres, berdasarkan keterangan korban Jauhari, tanpa kesulitan para perampok mengacak-ngacak isi kamar korban dan mengambil uang ratusan juta rupiah, 80 suku perhiasan emas, dan telepon genggam di dalam lemari kamar.

Sementara, beberapa menit setelah para pelaku kabur membawa barang hasil rampokan, korban dan istrinya langsung memberitahukan kejadian tersebut ke kerabat dan warga sekitar.

"Istri saya masih trauma atas kejadian yang baru saja kami alami ini," kata Jauhari.