Kendari (Antarasumsel.com) - Aksi ikan lumba lumba di perairan Larantuka Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat menjadi objek wisata bahari yang menarik.
Kapolda Sultra Brigjen Pol Agung Sabar Santoso di Kendari, Sabtu, mengatakan kebiasaan warga berburu atau menangkap ikan lumba lumba harus dirubah.
"Kebiasaan warga dan nelayan berburu lumba lumba dengan cara ditombak adalah budaya. Namun mengancam populasi lumba lumba sehingga tradisi tersebut harus dirubah," kata Agung Santoso yang sebentar lagi alih tugas sebagai Kapolda NTT.
Aksi lumba lumba di perairan Larantuka adalah karunia Tuhan yang mungkin tidak ditemukan di perairan negara lain di dunia.
"Tuhan menciptakan Indonesia yang sebagian besar wilayahnya perairan membawa karunia yang luar biasa. Negara di belahan dunia lain mungkin tidak pernah menyaksikan ikan lumba lumba beraksi seperti di Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, salah satu perhatian jika sudah bertugas di NTT adalah mendorong kearifan lokal menjadi objek wisata.
"Ikan lumba lumba harus dibiasakan bermain di perairan Larantuka. Salah satu caranya menyiapkan makanan pada waktu-waktu tertentu," katanya.
Ia optimistis kalau aksi ikan lumba lumba di perairan Larantuka dipromosikan besar-besaran sampai ke mancanegara pasti diminati wisatawan.
Berita Terkait
Nahkoda kapal nelayan mengakui iseng saat mengambil video lumba-lumba "tangkapan"
Rabu, 12 Januari 2022 6:06 Wib
Warganet ramai kecam penangkapan tujuh lumba-lumba di Pacitan
Senin, 10 Januari 2022 5:37 Wib
Empat lumba-lumba masih hidup dan dilepas ke laut
Senin, 10 Januari 2022 5:36 Wib
Seekor lumba-lumba ditemukan mati di pantai
Senin, 3 Januari 2022 12:18 Wib
Lumba-lumba mati terdampar di Pantai Padang
Minggu, 3 Oktober 2021 21:17 Wib
Lumba-lumba terdampar di empang warga
Kamis, 29 April 2021 23:43 Wib
Polisi tangkap nelayan perjualbelikan 9 lumba-lumba secara ilegal
Sabtu, 21 Maret 2020 13:01 Wib
Seekor lumba-lumba mati mengenaskan sekitar proyek PLTU Bengkulu
Rabu, 10 Juli 2019 9:37 Wib