Omzet pedagang burung kicau meningkat 50 persen

id burung, kicau burung

Omzet pedagang burung kicau meningkat 50 persen

Omzet pedagang burung kicau di Palembang meningkat hingga 50 persen. (Foto: antarasumsel.com/Aziz/Parni)

Palembang (Antarasumsel.com) - Omzet para pedagang yang khusus menjual aneka burung kicau di Kota Palembang selama tahun 2016 mengalami peningkatan sekitar 50 persen, karena semakin maraknya kompetisi adu kicau burung di kota tersebut.

"Kalau sepanjang tahun ini jumlah pembeli yang datang terus meningkat hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu, karena semakin maraknya kompetisi kicau burung," kata Gusmus (43), salah satu pedagang di Pasar Burung Palembang, Selasa.

Menurut dia, pembeli banyak dari kalangan awam yang ingin mengikuti kontes-kontes kicau burung atau hanya sebagai hobi baru memelihara burung.

Mengenai harga jual, kisaran Rp25 ribu hingga Rp300 ribu per ekor tergantung pada jenisnya.

Lumayan dari penghasilan menjual aneka burung kicau ini, bisa mengantongi bersih kisaran Rp70 ribu pada hari-hari biasa, namun khusus hari Minggu bisa mencapai Rp300 ribu, berbeda pada saat sebelum maraknya kompetisi kicau burung, hanya bisa meraup Rp150 ribu pada hari libur.

Ia mengatakan, aneka burung yang dijualnya terdiri atas jenis kacer, kenari, cicak hijau, murai batu dan jalak suren berasal dari daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Lahat, Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Pagaralam serta merupakan hasil perburuan masyarakat di daerah tersebut.

Sementara, yang paling sering dibeli adalah jenis burung kacer, karena suaranya bagus dan mudah dalam pemeliharaannya.

Menurutnya, kompetisi kicau burung di Palembang semakin menaikkan tren hobi masyarakat dari hanya sekadar hobi menjadi sebuah ajang untuk memperoleh keuntungan materi, maka wajar memelihara burung kicau semakin digemari.

Salah satu pembeli asal Plaju Kota Palembang, Herman (34), mengatakan ia membeli burung untuk menambah koleksi peliharaannya di rumah, kemudian dilatih agar bisa menang kompetisi.

"Hampir setiap bulan saya mengikuti lomba kicau burung, baik di Palembang ataupun di daerah lain, jadi saya benar-benar memperhatikan kualitas burung dibeli, karena akan menentukan pada saat pemeliharaannya," kata Herman