Jakarta (Antarasumsel.com) - Pembunuh Duta Besar Rusia untuk Turki Andrey
Karlov yang diidentifikasi sebagai agen polisi berusia 22 tahun bernama
Mevlut Mert Altintas sempat berteriak "Jangan lupa Aleppo! Jangan lupa
Suriah!" sebelum menembak mati Karlov yang berada tepat di belakang sang
dubes.
Altintas sendiri tewas dilumpuhkan pasukan khusus Turki.
Altintas
terekam menembak mati sang dubes Rusia dari belakang dengan pistol
semiotomatisnya ketika dubes Rusia itu sedang meresmikan pameran foto.
Para pejabat Turki berkilah Altintas saat itu tidak sedang bertugas.
Setelah
menembak dubes didahului teriakan dalam Bahasa Turki "jangan lupakan
Aleppo", Altintas juga mengancam para wartawan yang sedang mengabadikan
peristiwa itu.
"Mundur! Mundur! Hanya kematian yang bisa
mengeluarkan saya dari sini. Siapa pun yang punya peran dalam penindasan
(di Suriah) akan mati satu per satu," kata Altintas.
Ketika situasi semakin kacau, Altintas berteriak 'Allahu akbar'.
Kementerian
dalam negeri Turki sendiri sudah membenarkan si penembak adalah polisi
yang bekerja pada unit polisi anti huru-hara di Ankara dalam dua
setengah tahun terakhir.
Mevlut Mert Altintas adalah kelahiran
1994. Ayahnya, Esrafil, ibunyar Hamidiye, dan adik perempuannya, Seher
Ozeroglu, yang bekerja di sebuah butik pakaian, ditangkap di kota Soke,
Provinsi Aydin.
Semasa muda Altintas aktif dalam partai AKP yang
merupakan asal Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan kemudian
kemungkinan punya kaitan dengan Front Nusra yang menjadi salah satu
penentang Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Seorang saksi
menceritakan bahwa Altintas berpakaian sangat rapi dengan jas hitam dan
dasi serta berdiri tepat di belakang dubes Rusia itu ketika sang dubes
berbicara.
"Dia mencabut senjatanya dan menembak duta besar dari
belakang. Kami menyaksikan dia tumbang di lantai dan kemudian kami
berlarian," kata saksi mata itu dalam laman Daily Mail.
Wali Kota
Ankara Melih Gokcek memperkirakan penggunaan slogan Islam oleh si
penembak kemungkinan adalah untuk mengambinghitamkan siapa yang
bertanggung jawab atas serangan ini. Dia bahkan menilai si penembak
memiliki kaitan dengan kelompok Fethullah Gulen yang dituding berada di
balik kudeta gagal 15 Juli silam.
Mevlut sempat teriak "Jangan lupakan Aleppo!"
....Altintas terekam menembak mati sang dubes Rusia dari belakang dengan pistol semiotomatisnya ketika dubes Rusia itu sedang meresmikan pameran foto....