Pembangunan infrastruktur Sumsel peluang perbankan Syariah

id bank syariah, Bank Indonesia, pembangunan infrastruktur, dimanfaatkan kalangan perbankan, bank konvensional

Pembangunan infrastruktur Sumsel peluang perbankan Syariah

Bank Indonesia (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

...."Jangan bank konvensional saja yang kebagian kuenya, kalangan perbankan syariah juga. Jika tidak dalam porsi besar, setidaknya dapat porsi kecil," kata Hamid....
Palembang (Antarasumsel.com) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hamid Ponco Wibowo mengatakan pembangunan infrastruktur di Sumsel dilakukan dari 2016 hingga 2018 harus mampu dimanfaatkan kalangan perbankan syariah.

"Jangan bank konvensional saja yang kebagian kuenya, kalangan perbankan syariah juga. Jika tidak dalam porsi besar, setidaknya dapat porsi kecil," kata Hamid di Palembang, Selasa.

Ia mengatakan, saat ini Sumsel sedang gencar membangun untuk persiapan menjadi tuan rumah Asian Games XVII tahun 2018.

Sejak awal 2016 aliran dana APBN bernilai belasan triliun rupiah sudah masuk ke provinsi ini untuk pembangunan jalur kereta api dalam kota (Light Rail Transit), jalan tol, jembatan, dan lainnya.

Pada 2017, BI memperkirakan dana APBN yang masuk akan lebih banyak karena sejumlah pekerjaan infrastruktur tersebut sudah memasuki fase lebih dalam terkait kontruksi fisik.

Kalangan perbankan syariah diharapkan memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya dengan gencar mempromosikan dan mengedukasi masyarakat terkait produk yang dimiliki.

Masyarakat yang ingin bergerak di sektor UMKM setidaknya mengetahui bahwa pembiayaan dapat diperoleh melalui perbankan syariah.

"Masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu perbankan syariah. Oleh karena itu edukasi menjadi sangat penting," kata dia.

Kepala Cabang Panin Syariah Palembang Kms Afandi mengatakan setelah mendapatkan suntikan modal dari investor asal Dubai sebesar Rp200 miliar, Bank Panin langsung membuka cabang di Palembang pada pertengahan tahun 2016.

Hingga akhir tahun 2016, Bank Panin Syariah sudah mencatat pertumbuhan dikisaran 10 persen karena banyaknya pembiayaan sektor infrastruktur di Sumsel.

"Realisasi pembiayaan diberikan ke sejumlah perusahaan penyedia jasa infrastruktur dengan rata-rata pembiayaan Rp2 miliar hingga Rp10 miliar," kata dia.

Kinerja perbankan syariah dari segi pendapatan dan laba bersih tetap mencatatkan pertumbuhan pada 2016, namun adanya tren perlambatan permintaan pembiayaan membuat sektor ini terpaksa melakukan efisiensi.

Berdasarkan Islamic Financial Service Industry Stability Report 2016, perbankan syariah dan takaful hanya dapat tumbuh satu digit. Padahal, pada 2008 hingga 2013 selalu tumbuh dua digit. Permasalahan serupa juga dialami Indonesia yang tergambar pada aset perbankan syariah hanya tumbuh 4,8 persen hingga Agustus 2016.