Seniman Sudirana tampilkan karya terkini

id seniman Ubud, I Wayan Sudirana, menampilkan karya terkininya, Komponis Kini #7, Bentara Budaya Bali, kebudayaan nirlaba

Seniman Sudirana tampilkan karya terkini

Tari Cenderawasih yang diringi gamelan Bali (ANTARA/Nyoman Budhiana/Ang)

Denpasar (Antarasumsel.com) - Seniman perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali I Wayan Sudirana akan menampilkan karya terkininya dalam acara "Komponis Kini #7" di Bentara Budaya Bali, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di  Ketewel.

"Komposisi baru tersebut akan dibawakan oleh Sekaa Gamelan Cenik Wayah dan Komunitas Megel 14 pada hari Kamis (22/12)," kata  penata acara tersebut Juwitta Katriana Lasut di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kelanjutan program Komponis Kini yang digelar  secara berkesinambungan oleh Bentara Budaya Bali.  
Kegiatan tersebut terangkum dalam tajuk 'New Music For New Gamelan' menyuguhkan pertunjukan musik gamelan yang  mengetengahkan sebentuk format penciptaan gending baru dari perangkat  gamelan yang sepenuhnya baru pula.

Juwitta Katriana  menambahkan, kebaruan itu tecermin secara fisik semisal adanya pengolahan instrumentasi,  pelarasan, orkestrasi dan warna suara.

Sedangkan secara non fisik kebaruan itu terwakili oleh capaian teknik permainan berikut struktur dan  sistem kerja antar instrumentasi. Kebaruan fisik dan non fisik tersebut  melahirkan sebentuk kebaruan sudut pandang, terutama adanya tata racik  gending.

Seperti halnya I Wayan Sudirana yang kini tengah menggarap sebuah instrumen gamelan baru yang memiliki 12 nada, yaitu dengan menggabungkan sistem laras tujuh  nada (gong luang) dan lima  nada (gender wayang).

Gamelan tersebut  belum rampung sepenuhnya, yang sudah selesai instrumen yang memiliki laras tujuh, sedangkan instrumen berlaras lima belum rampung. Mengingat barungan gamelan itu  belum selesai secara keseluruhan, gamelan  belum mimiliki nama,¿  ujar Sudirana.

Dengan gamelan yang baru memiliki tujuh nada tersebut, Sudirana akan membawakan buah karyanya berjudul ¿Kasus Lima¿. Kasus Lima, dalam konteks komposisi tersebut berhubungan dengan kondisi khusus yang sengaja dibuat dalam pencapaian prilaku dalam proses berkomposisi pada gamelan  Bali.

Komposisi yang dihasilkan diharapkan menjadi sebuah eksperimen awal dalam perjalanan musik baru untuk gamelan di Bali,¿ harap Sudirana.

Pagelaran kali ini akan dilanjutkan dengan acara timbang pandang  menyangkut proses  kreatif serta upaya penemuan baru dari musik gamelan.