Pengembang pusat perbelanjaan mulai garap Sumatera Selatan

id mal, pusat perbelanjaan, pengembang dan pengelola, lokasi ekspansi, potensi bisnis ritel, Kabupaten Ogan Komering Ulu

Pengembang pusat perbelanjaan mulai garap Sumatera Selatan

Pusat perbelanjaan di Kota Palembang(Foto Antarasumsel.com/14/Feny Selly)

Palembang (Antarasumsel.com) - Sejumlah pengembang dan pengelola pusat perbelanjaan mulai menggarap sejumlah daerah di Sumatera Selatan sebagai lokasi ekspansi, seiring tingginya potensi bisnis ritel dan konsumen di daerah tersebut.

Associate Direktor Marketing dan Communication PT Nirvana Wastu Pratama, Teges Prita Soraya di Lahat, Rabu, mengatakan perusahaannya telah membuka mal di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dan Kabupaten Lahat.

"Kami buka tiga mal sampai tahun depan, itu menunjukkan bahwa daerah di Sumsel punya prospek tinggi," kata dia disela-sela pembukaan Citimall Lahat.

Ia mengatakan perusahaannya menggelontorkan investasi senilai Rp150 miliar untuk pembangunan fisik setiap mal.

Secara nasional, perusahaan bakal membangun 30 mal di kabupaten/kota hingga 2017 mengingat bisnis pusat perbelanjaan di daerah diyakini bisa tumbuh dan memiliki pasar yang loyal.

Apalagi, khusus di Sumsel yang perekonomiannya digerakkan oleh komoditas perkebunan dan pertambangan diperkirakan bakal dipayungi tren positif pada tahun mendatang.

"Ketika kondisi harga karet naik dan daya beli masyarakat membaik, kami sudah ada, masyarakat juga terbiasa dengan mal," kata dia.

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Sumsel mencatat terdapat dua pemain nasional yang gencar berekspansi di kabupaten/kota di Sumsel, yakni PT Nirvana Wastu Pratama mengembangkan Citimall di tiga kabupaten dan Lippo Group dengan membangun Lippo Plaza di Kota Lubuk Linggau.

Adapula grup Blacksteel yang bakal meramaikan bisnis mal di Kota Prabumulih.

Sementara itu terdapat satu pemain pusat perbelanjaan lokal, yakni JM Departement Store yang lebih dulu menambah gerai di Kota Lubuk Linggau.

Bupati Lahat Aswari Rivai mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung kegiatan investasi di daerah.

"Kami support siapapun yang berinvestasi, hotel, mal. Salah satunya mempermudah perizinan," kata dia.

Menurutnya, kehadiran mal juga bisa meningkatkan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di daerah.

Pemkab Lahat selalu meminta kepada investor untuk menyerap paling tidak 80 persen tenaga kerja lokal dari total pekerja di proyek investasi