Pusri targetkan produksi naik 20 persen 2017

id pupuk, pusri, NPK, pabrik baru Pusri II-B, akan beroperasi, pembangunan fisik, Mulyono Prawiro

Pusri targetkan produksi naik 20 persen 2017

Pembangunan pabrik baru Pusri IIB milik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Palembang. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/15/Ang)

Palembang (Antarasumsel.com) - PT Pupuk Sriwijaya menargetkan produksi pupuk urea dan NPK meningkat 20 persen pada 2017 karena mulai mengoperasikan pabrik baru Pusri IIB secara optimal.

Direktur Utama PT Pusri Mulyono Prawira di Palembang, Jumat mengatakan, pabrik baru itu telah melewati masa uji dan dipastikan pada Januari 2017 sudah beroperasi penuh.

"Kinerja Pusri secara keseluruhan ditargetkan meningkat 20 persen tahun depan," kata Mulyono seusai acara pengantongan pupuk terakhir tahun 2016 dan pengantongan pupuk perdana 2017.

Pusri optimitis target itu dapat tercapai merujuk pada capaian tahun 2016 yakni produksi pupuk urea dan NPK yang mampu melewati 100 persen dari beroperasinya lima pabrik, termasuk pabrik baru Pusri IIB yang telah memproduksi amoniak 46.438 ton dan urea 245.600 ton.

Secara keseluruhan sepanjang 2016, Pusri memproduksi 1.222.270 amoniak dan 1.671.160 urea dan 71.810 NPK.

Akan tetapi, terdapat sejumlah tantangan baru di masa datang mengingat produk Pusri bersaing dengan Tiongkok dan Malaysia yang menyasar pasar Indonesia dan India.

Untuk itu, sangat penting kiranya menurunkan harga pokok produksi dengan cara membangun pabrik baru, merevitalisasi pabrik yang lama dan meningkatkan efisiensi perusahaan.

Terkait efisiensi, hingga kini bukan perkara mudah, kata Mulyono, mengingat Pusri masih membeli gas dengan harga yang relatif mahal.

"Pusri sedapat mungkin mengatasi persoalan ini, dan yang paling terdekat yakni membangun pabrik Pusri IIIB dan efisiensi," kata dia.

Pabrik Pusri IIIB direncanakan akan dibangun pada awal 2018 untuk menyokong visi Pusri Jaya 2030.

Terkait peluang usaha, Pusri akan membidik pasar pupuk NPK seiring dengan kebijakan pemerintah di sektor pertanian yakni menganjurkan petani menggunakan pupuk majemuk yang terdiri dari pupuk organik, NPK, dan Urea dengan komposisi 5:3:2.

"Untuk pupuk NPK, sudah mulai dilepas ke pasar sejak Maret 2016," kata dia.