Jakarta (Antarasumsel.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan sebanyak sebelas korban luka-luka dalam kebakaran Kapal Zahro Express di Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu, sudah dipulangkan.
"Total korban luka yang dirujuk ke rumah sakit sebenarnya ada 22 orang, tapi dua meninggal dunia dan 11 orang sudah pulang," ujar Petugas Piket Pusat Pengendalian Operasional dan Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD DKI Jakarta Seply Madreta saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Minggu.
Dua orang korban luka yang meninggal itu, lanjutnya, sudah termasuk dalam 23 korban meninggal yang terdaftar di BPBD DKI Jakarta hingga Minggu sore.
"Saat ini sembilan korban luka lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Atma Jaya," katanya menambahkan.
Sementara itu, menurut Seply, bangkai Kapal Zahro Express yang terbakar hingga hangus pada Minggu pagi kini telah bersandar di Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara.
"Nanti Polri yang akan menindaklanjuti kejadian ini," ujarnya.
Seply juga menjelaskan, saat ini pencarian korban masih berlangsung di perairan Kepulauan Seribu tersebut.
Kapal Zahro Express dilaporkan terbakar di tengah laut di sekitar Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, wilayah Jakarta Utara, sekitar pukul 09.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang diterima Antara, sebanyak 23 orang meninggal dalam kejadian tersebut, sementara itu 17 orang hilang dan 194 orang selamat.
Hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran kapal penumpang bertujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu itu.
Berita Terkait
Pj Bupati Musi Banyuasin tawarkan model baru tanggulangi kemiskinan
Jumat, 1 Maret 2024 13:51 Wib
BPBD OKU Selatan gelar patroli ke kawasan rawan bencana alam
Minggu, 25 Februari 2024 17:23 Wib
BPBD sebut banjir di OKU dampak cuaca ekstrem
Minggu, 18 Februari 2024 23:27 Wib
OKU Selatan dilanda banjir
Sabtu, 17 Februari 2024 19:42 Wib
Warga OKU diminta waspadai dampak cuaca ekstrem musim penghujan
Jumat, 16 Februari 2024 22:13 Wib
OKU Selatan gelar simulasi penanggulangan bencana alam
Rabu, 7 Februari 2024 22:06 Wib
OKU antisipasi cuaca ekstreme dampak sirkulasi siklonik di perairan barat daya Sumatera
Rabu, 7 Februari 2024 17:14 Wib
Antisipasi bencana alam pada 2024
Rabu, 17 Januari 2024 10:52 Wib