Palembang (Antarasumsel.com) - Dewan Pembina Asosiasi Perusahaan Tambang Batu Bara Sumatera Selatan Andi Asmara mendukung rencana pemerintah membangun sabuk konveyor untuk mengatasi persoalan transfortasi yang sudah menahun.
"Selama ini, proses pengangkutan hanya dapat dilakukan dengan menggunakan truk lantaran belum tersedianya fasilitas transportasi untuk pengangkutan batu bara memadai, dan ini jelas tidak efektif," kata Andi di Palembang, Senin.
Ia mengatakan, pengangkutan batu bara dengan menggunakan truk terbukti tidak efektif karena membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga proses pengangkutan tidak optimal.
Selama ini truk batu bara yang melewati jalan umum dibatasi aktivitasnya dari pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Kondisi ini telah menghambat proses distribusi yang berakibat pada perusahaan batu bara swasta di Sumsel hanya bisa mengangkut sekitar empat juta ton, jauh dari prediksi produksi di awal tahun yakni sekitar 10 juta ton batu bara per tahun.
"Banyak dari perusahaan tersebut belum menggunakan kereta batu bara rangkaian panjang (babaranjang), karena proses administrasi yang cukup sulit. Sementara, dua jalur khusus angkutan batu bara yang tengah dibangun diperkirakan baru selesai pada 2018," kata dia.
Pembangunan jalan khusus juga terkendala masalah pasang surutnya air sehingga pembangunan tertunda.
"Dengan pembangunan "belt conveyor" diharapakan produksi sejumlah perusahaan batu bara dapat meningkat dari yang semula hanya empat juta ton menjadi 21 juta ton per tahun. Hal ini tentu akan mendorong perekonomian di Sumsel," kata dia.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana membangun belt conveyor sepanjang 213 kilometer dari Kabupaten Lahat menuju Pelabuhan laut Tanjung Api-Api di Kabupaten Banyuasin untuk memudahkan mengangkut batu bara.
Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Selatan Aries Syafrizal mengatakan, pembangunan belt conveyor ini untuk mengatasi permasalahan angkutan yang terjadi dari tahun ke tahun dalam penyaluran batu bara.
"Saat ini pemerintah tengah membahas rincian pembangunan belt conveyor dengan pihak investor yakni PT Tanah Laut Tbk," kata dia.
(T.D019/B/M033/M033) 09-01-2017 14:21:00
Berita Terkait
Polisi ungkap motif asmara pembunuhan istri
Senin, 29 Januari 2024 11:40 Wib
"love scamming" bisa dikategori kekerasan gender online
Sabtu, 9 September 2023 17:52 Wib
Semarakkan HUT RI ke-78, politikus Perindo Andi Asmara bagikan sembako murah
Kamis, 17 Agustus 2023 16:24 Wib
Inspirasi gaya fesyen berbagai situasi a la Happy Asmara
Kamis, 22 Juni 2023 15:48 Wib
Berkurangnya hasrat berhubungan intim bisa jadi karena "HSDD"
Jumat, 10 Februari 2023 9:34 Wib
Pasangan suami istri butuh lebih dari sekedar keintiman fisik
Minggu, 11 Desember 2022 22:13 Wib
Pentingnya mengetahui bahasa cinta dalam hubungan asmara
Sabtu, 6 Agustus 2022 20:05 Wib
Dipicu hubungan asmara, dua pemuda baku hantam di dalam mal Palembang
Senin, 13 Juni 2022 22:57 Wib