Bupati Banyuasin nonaktif jadi saksi sidang korupsi

id Yan Anton Ferdian, Bupati Banyuasin nonaktif, saksi, terdakwa Zulfikar, Jaksa Penuntut Umum, suap, persidangan

Bupati Banyuasin nonaktif jadi saksi sidang korupsi

Yan Anton Ferdian (tengah). (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/Ang)

Palembang (Antarasumsel.com) - Bupati Banyuasin nonaktif Yan Anton Ferdian dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum sebagai saksi atas terdakwa Zulfikar yang didakwa memberikan suap kepada dirinya.

Yan Anton dihadirkan ke persidangan berserta dua saksi lainnya Rustami alias Darus yang menjabat sebagai Kepala Bagian Rumah Tangga Pemkab Banyuasin, dan Kirman yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Haji Sai di Pengadilan Tipikor Palembang, Sumatera Selatan, Kamis.

Sebelumnya, Yan Anton tertangkap tangan menerima suap dari Direktur CV Putra Pratama Zulfikar Muharrami pada 4 September 2016 di kediamannya yang diserahkan oleh perantara yakni Kirman. Saat itu, Yan Anton menerima bukti pelunasan pembayaran haji ONH plus Rp531,600 juta.

Kasus ini sudah memasuki ranah persidangan dengan terdakwa Zulfikar yang diduga telah menyuap Yan Anton terhitung sejak 2014 hingga pertengahan 2016.

Uang yang totalnya mencapai Rp7 miliar lebih itu diberikan Zulfikar supaya perusahaannya bisa mendapatkan beberapa proyek yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Pemkab Banyuasin, Sumatera Selatan.

Uang suap tersebut hampir seluruhnya diduga untuk digunakan kepentingan Yan Anton Ferdian, beberapa di antaranya kepentingan lebaran, naik haji, dana meloloskan APBD kepada DPRD Banyuasin, hingga saat Yan Anton dilaporkan ke aparat kepolisian perihal pinjaman uang.

Setiap kali Zulfikar memberikan uang selalu dianggap sebagai "fee" untuk perusahaannya ikut dalam proyek yang dimiliki Dinas Pendidikan Banyuasin. Setidaknya, ada 14 proyek yang semuanya dikerjakan oleh Zulfikar setelah sebelumnya memberikan "fee" kepada Yan Anton.

Saat pemberian uang, Yan Anton dan Zulfikar tidak pernah bertemu langsung karena Yan Anton selalu menugaskan orang-orang terdekatnya seperti Sutaryo (Kasi Pembangunan dan Pengembangan Pendidikan Dinas Pendidikan Banyuasin), Merki Berki (Kepala Dinas Pendidikan Banyuasin 2013-2016), dan beberapa orang lainnya.