Ketua PGRI: Sumsel kekurangan ribuan guru

id pgri,ketua pgri, kekurangan guru

Ketua PGRI: Sumsel kekurangan ribuan guru

Sumsel kekurangan ribuan tenaga guru berstatus PNS (Foto: antarasumsel.com/Edo Purmana)

....Ketua PGRI OKU, Ahmad Tarmizi mengaku, siap mendukung seluruh program kerja yang akan dilakukan provinsi, apalagi menyangkut masalah kesejahteraan para guru....
Baturaja (Antarasumsel.com) - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Sumatera Selatan, Ahmad Zulinto mengatakan sampai saat ini daerah tersebut masih kekurangan sebanyak 7.600 orang tenaga guru sekolah dasar.

"Provinsi Sumatera Selatan sampai sekarang masih kekurangan 7.600 guru sekolah dasar (SD), sehingga diharapkan pemerintah kabupaten/kota agar saat penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) nanti lebih memprioritaskan mengangkat guru honor untuk dijadikan pegawai negeri sipil (PNS), kata Ahmad Zulinto saat menghadiri Konferensi Daerah PGRI Ogan Komering Ulu (OKU) di Baturaja, Kamis.

Dia menjelaskan, pihaknya saat ini masih menunggu moratorium dari pemerintah pusat prihal berapa banyak guru honor di Sumsel yang bisa diangkat menjadi PNS. "Mudah-mudahan pada 2017 ini bisa direalisasikan pusat pengangkatan tersebut, sehingga kekurangan tenaga pendidik di daerah ini bisa diatasi," katanya.

Selain masalah pengangkatan guru honor, Ahmad Zulinto di hadapan Bupati OKU, Kuryana Aziz juga menyampaikan prihal upaya apa saja yang sudah dilakukan PGRI Sumsel untuk meningkatkan kesejahteraan para guru.

Salah satunya mengusulkan kepada pemerintah pusat agar menghapuskan program Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau karya ilmiah kepada para guru yang ingin mengurus kenaikan pangkat.

Hal tersebut, karena program itu dinilai terlalu membebani para pendidik, sehingga banyak yang tidak konsen mengajar saat mengurus kenaikan pangkat.

"Saat ada guru yang mau mengurus kenaikan pangkat, maka yang bersangkutan bisa dipastikan akan sibuk selama beberapa pekan sehingga anak didiknya banyak terlantar. Jika para guru tidak fokus, maka PTK tidak mungkin bisa selesai dibuat dan tentu kenaikan pangkat tak bakal bisa didapatkan, katanya.

Selain itu lanjut dia, pihaknya juga telah meminta kepada pemerintah pusat agar mempermudah persyaratan yang dibebankan kepada para guru saat mau mengurus sertifikasi, sehingga seluruh guru bisa sejahtera.

Sementara untuk di OKU sendiri, Ahmad Zulintto berharap, Pemkab bisa membantu para guru untuk meraih gelar starta 1 (S1).

"Alangkah baiknya kalau biaya kuliah khusus untuk guru 50 persen ditanggung Pemda dan Universitas Baturaja (Unbara) selaku satu-satunya perguruan tinggi yang ada program pendidikan keguruan di sini supaya memberikan keringanan 50 persen bagi pahlawan tanpa tanda jasa yang mau kuliah, sehingga seluruh guru kedepan sudah bisa berijazah S1," katanya.

Sementara Ketua PGRI OKU, Ahmad Tarmizi mengaku, siap mendukung seluruh program kerja yang akan dilakukan provinsi, apalagi menyangkut masalah kesejahteraan para guru.

"Di OKU sendiri perhatian Pemkab terhadap guru selama ini sangat besar, seperti pemberian penghargaan berupa umroh bagi yang berprestasi dan penghargaan lainnya," kata Tarmizi.

Bukti lainnya kalau Pemkab OKU sangat memperhatikan kesejahteraan para guru, adalah dengan lancarnya pembayaran uang sertifikasi.

"Begitu dananya dari pusat cair, maka langsung kami masukkan ke rekening para guru," tegasnya.