Sumsel penyelenggara pertemuan para Menteri LH Asia Fasific

id bonn challenge, lingkungan hidup, joko imam sentosa, pemprov sumsel

Sumsel penyelenggara pertemuan para Menteri LH Asia Fasific

Logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Antarasumsel.com/Grafis/Ist/Ang)

Palembang (Antarasumsel.com) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyatakan telah siap menjadi tuan rumah penyelenggara kegiatan pertemuan para menteri lingkungan hidup se Asia Fasific (South Sumatera Bonn Challenge Asia Facific Regional High Level Roundtabel Metting).

"Provinsi  Sumatera Selatan telah siap untuk menyelenggarakan perhelatan besar setelah Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengikuti pertemuan para menteri lingkungan hidup se Asia Fasific (Bonn Challenge) beberapa waktu lalu," kata Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan,  Joko Imam Sentosa di Palembang, Jumat.

Sementara, waktu pelaksanaannya semula pada 12-14 Februari dimundurkan dengan menetapkan dua pilihan yakni 29-31 Maret atau 5-7 April mendatang.

"Pertemuan ini akan dihadiri para menteri dari 30 negara, dan dari jumlah itu sembilan negara sudah menyatakan akan hadir," katanya.

Ia menjelaskan, kegiatan yang akan dilakukan yakni peninjauan lapangan langsung di Desa Sepucuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Dipilihnya daerah tersebut karena ada 20 hektare (ha) dam dari ratusan hektare yang sudah direstorasi ada lima ha sudah berhasil.

Sejak 2015 hutan dan lahan yang habis terbakar, sekarang sudah direstorasi hasilnya sangat baik. Nanti para peserta dari beberapa negara langsung menyaksikan bagaimana restorasi yang baik.

Kemudian untuk kegiatan  pertemuan yang akan berlangsung di Griya Agung atau rumah dinas gubernur di Palembang akan menyajikan keberhasilan dari restorasi tersebut.

Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Sumatera Selatan, Farhat Syukri menambahkan bahwa kesempatan  pertemuan itu untuk melihat sejauh mana perkembangan pemulihan hutan dan lahan gambut yang ada di Sumsel.

Selain itu upaya untuk menjalin kemitraan multi aktor P4 prinsip kemitraan swasta untuk mengelola berbagai aktifitas dalam suatu bentang alam secara terpadu, lintas sektor (kehutanan, perkebunan, pertanian), dan lintas wilayah admistratif (desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, pulau/region), dalam kerangka green growth ( protection dan production ) tujuanya untuk melestarikan lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.