Warga Sungai Sembilang krisis air bersih dan listrik

id warga sembilang, taman nasional sembilang, krisis air bersih, listrik

Warga Sungai Sembilang krisis air bersih dan listrik

Pemukiman warga di perairan Dusun IV Sungai Sembilang, Kec. Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Foto Antarasumsel.com/17/Banu S/I016)

Banyuasin (Antarasumsel.com) - Masyarakat yang tinggal di kawasan perairan Dusun IV Sungai Sembilang Kecamatan Sungsang Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan rumah tangga, dan listrik.

"Kami di sini tidak bisa mendapatkan air bersih, karena air tanah mengandung asin," kata Iwan, warga Dusun IV Sungai Sembilang, Sabtu.
  
Warga di wilayah perairan Sungai Sembilang dan Taman Nasional Sembilang Dangku itu dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk memasak warga terpaksa membeli air mineral dari galon dengan harga Rp15.000 ribu/galon. 

Sedangkan untuk kebutuhan mencuci mandi dan kebutuhan lainya warga menggunakan air hujan yang ditampung dalam jerigen dan tong air.

Menyikapi kondisi sulitnya mendapatakan air bersih ini menjadi ancaman bagi masyarakat dalam membiasakan diri untuk berprilaku hidup sehat, kata Kepala Puskesmas dusun IV Sembilang Dangku, Rokiyah.

Kebutuhan air bersih warga Sungai Sembilang belum bisa terpenuhi, karena tidak ada pengelolaan air bersih yang disediakan, 

mungkin karena dusun ini berada di kawasan Taman Nasional Sembilang jadi tidak ada infrastruktur yang dibangun.

Bukan hanya persoalan air bersih, untuk penerangan warga di sini juga menggunakan listrik swadaya warga. Listrik tenaga diesel tersebut dikelola oleh warga di dusun ini yang berjumlah 470 kepala keluarga, kata Rokiyah.

Senada dengan itu, Kepala Dusun IV Sungai Sembilang Yunan Alwi berharap kebutuhan air bersih dan listrik bagi warganya bisa difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

"Untuk pengelolaan air bersih kami minta dibuatkan pengelolaan air jernih yang bisa dikonsumsi. Total warga yang menetap di sini berjumlah 1.400 jiwa dan sudah menetap puluhan tahun secara turun-temurun," ujar dia.

Begitu juga untuk kebutuhan listrik jika memungkinkan pemerintah membantu pengadaan listrik tenaga matahari yang ramah lingkungan dan tidak membutuhkan jaringan kabel, harapnya.