Dinsos pulangkan anak jalanan tertangkap petugas

id anak jalanan, dinsos upayakan pulangkan anak jalanan

Dinsos pulangkan anak jalanan tertangkap petugas

Dinsos Ogan Komering Ulu berupaya pulangkan anak jalanan yang tertangpak razia petugas beberapa waktu lalu (Foto antarasumsel.com/Edo Purmana/Parni)

Baturaja (Antarasumsel.com) - Dinas Sosial Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan mengupayakan memulangkan anak jalanan atau Anak Punk ke daerah asal yang terkena razia petugas beberapa waktu lalu di Baturaja.

"Kami akan memulangkan anak-anak jalanan ke daerah asalnya yang tertangkap razia petugas beberapa waktu lalu," kata Kepala Dinas Sosial Ogan Komering Ulu (OKU), Saiful Kamal di Baturaja, Minggu.

Dikatakannya, anak jalanan yang tertangkap razia petugas itu selain dari Kota Baturaja, banyak yang berkeliaran berasal dari luar daerah OKU, seperti dari Muara Enim, Prabumulih, bahkan luar daerah Sumsel yakni Bengkulu dan Lampung.

Menurut dia, pihaknya memang cukup pusing dan kewalahan dengan masih maraknya anak jalanan atau anak Punk tersebut.

Sebab, dalam beberapa razia yang dilakukan sebelumnya, pihaknya juga sudah beberapa kali memulangkan anak Punk tertangkap razia.

"Anak-anak Punk yang dari luar akan kita pulangkan ke daerah asalnya, itu ada yang dari Muara Enim (Tanjung Agung), Prabumulih, bahkan dalam razia beberapa waktu lalu ada dari luar Sumsel, seperti Lampung dan Bengkulu, selebihnya banyak dari Baturaja," kata Syaiful.

Menurut Saiful, yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan dan sempat menjadi Staf Ahli Bupati dan pasca Nomenklatur ditunjuk jadi Kadinsos OKU, akan mencari celah atau terobosan baru agar tidak hanya didata dan dipulangkan ke daerah asalnya saja.

Melainkan, akan diberikan ketrampilan dan pelatihan, sebagai modal ilmu tambahan bagi anak-anak jalanan ini nantinya jika kembali ke daerah asalnya.

"Kami juga tengah berupaya agar anak-anak jalanan ini diberikan ketrampilan kerja sebagai modal untuk mereka. Rencananya anak-anak jalanan ini akan kita kirim ke tempat pelatihan kerja atau Balai Latihan Kerja di Kabupaten Ogan Ilir. Namun tentunya mereka harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari orang tua mereka," jelas Syaiful.

Menurut dia, untuk menanggulangi persoalan ini, pihaknya juga tengah merealisasikan pendirian rumah singgah bagi anak-anak jalanan.

Dimana, pihaknya akan melibatkan pihak ketiga atau donatur yang bersedia menyediakan rumah singgah tersebut.

"Sudah ada LSM di bidang sosial, rencananya mereka akan menyediakan rumah singgah, namun masih akan kita pastikan lebih lanjut soal rumah singgah," katanya.

Syaiful menambahkan, keberadaan rumah singgah sangat penting, selain dapat dimanfaatkan untuk tempat tinggal juga dapat dijadikan tempat pemberdayaan anak jalanan.

Salah satunya mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki anak-anak jalanan ini.

"Saya dengar mereka anak jalanan ini banyak yang mahir dibidang sablon. Selain itu mengamen, tentunya dengan adanya rumah singgah dapat dimanfaatkan dan dijadikan tempat untuk mengasah bakat dan ketrampilan yang dimiliki mereka," katanya.

Mengenai keterbatasan anggaran, menurut Syaiful, jika Dinas yang dipimpinnya ini sangat terbatas dalam bidang anggaran.

Oleh karenanya, pihaknya masih sedikit kebingungan jika hendak melaksanakan program yang ada.

"Betul, memang anggaran kita sangat kecil, apalagi defisit anggaran saat ini, tentunya menjadikan kendala kami dalam melaksanakan program," katanya.

Diketahui sebelumnya, belasan anak Punk terpaksa diamankan petugas, karena seringnya mendapat laporan dari masyarakat yang resah terhadap aktivitas mereka di beberapa titik keramaian di OKU.