Garuda ajukan penerbangan AS 3 kali seminggu

id Maskapai Garuda Indonesia, otoritas penerbangan sipil , jepang, slot penerbangan, transit, konkret

Garuda ajukan penerbangan AS 3 kali seminggu

Pesawat maskapai penerbangan Garuda Indonesia. (Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Maskapai Garuda Indonesia tengah mengajukan kepada pihak otoritas penerbangan sipil Jepang untuk memberikan slot penerbangan tiga kali seminggu ke Amerika Serikat karena akan dilakukan transit di negera tersebut.

Direktur Operasi Garuda Indonesia Novianto Herupratomo saat ditemui di Kompleks Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin, mengatakan saat ini pihaknya tengah mengantongi dua slot penerbangan.

"Kalau enggak tiga kali enggak 'visible' (konkret),  secara operasional juga engga 'visible'," katanya.

Saat ini, lanjut dia, satu izin tersebut masih terganjal di pihak otoritas penerbangan sipil Jepang terkait hak angkut kelima atau Fifth Freedom Traffic Rights.

Novianto mengatakan pihaknya akan mengoperasikan dua pesawat berbadan lebar atau "wide body" Boeing 777-300 ER dari Jakarta, kemudian transit di Tokyo dan menuju Los Angeles.

"Jakarta-Tokyo tujuh jam, transit dua jam, keludian Tokyo-Los Angeles 12,5 jam," katanya.

Hak Angkut Kelima adalah pemberian hak angkut maskapai asing untuk singgah dan menerbangkan penumpang ke negara lain, bukan kembali negara asal maskapai.

Garuda Indonesia merencanakan penerbangan kembali ke Amerika Serikat pada tahun ini.

Dulu Garuda Indonesia --di antaranya McDonnel-Douglas DC-10-- pernah menjelajahi udara Amerika Serikat dalam rute ke Timur, dari Jakarta melalui Denpasar atau Biak, lalu ke Hawaii dan berakhir ke San Fransisko di pantai barat Amerika Serikat.
Rencana pembukaan rute internasional baru itu menyusul hasil positif audit standar keamanan dan keselamatan penerbangan dari Federal Aviation Administration (FAA) pada Agustus 2016.
FAA menaikkan status Indonesia menjadi kategori 1 sehingga dapat melakukan penerbangan ke negeri Paman Sam tersebut.

Rencana membuka kembali penerbangan ke Amerika Serikat merupakan respon terhadap hasil positif dari FAA dan memang merupakan salah satu bagian dari rencana strategis Garuda Indonesia.