Kementerian ESDM kembangkan konversi elpiji untuk petani

id Kementerian ESDM, konversi Liquefied Petroleum Gas elpiji, petani, pompa air, Pembinaan Hilir Migas, peranti energi, meningkatkan hasil panen, Forum L

Kementerian ESDM kembangkan konversi elpiji untuk petani

Petani panen padi (ANTARA)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengembangkan konversi Liquefied Petroleum Gas (elpiji) untuk petani di daerah.

"Elpiji untuk petani ini adalah program di mana ketika musim kering, petani membutuhkan pompa air untuk menyedot air ke sawah dan peranti energi yang dibutuhkan untuk mengalirkan air tersebut adalah dari inovasi para nelayan," kata Direktur Pembinaan Hilir Migas Kementerian ESDM Setyorini Tri Hutami di Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan menjadi pembicara di acara "Forum LPG", ia menjelaskan program tersebut dijalankan karena untuk mendukung kebutuhan dasar dari petani dalam meningkatkan hasil panen.

Elpiji yang digunakan adalah kapasitas tiga kilogram dan harus dijaga kebutuhannya serta dipastikan pasokan aman untuk kebutuhan.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang mengapresiasi adanya perlengkapan yang mampu menciptakan energi untuk pompa air dengan elpiji.

"Orang Indonesia itu hebat-hebat, tidak perlu membeli peranti bermerek, buat sendiri bisa, yang tadinya premium menjadi LPG," kata Ahmad Bambang.

Ia menjelaskan ketika kekeringan akhirnya menjadi berebut pasokan elpiji dengan rumah tangga, akhirnya diambil langkah untuk menambah pasokan untuk petani, karena memang lebih efisien daripada menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Ahmad juga menjelaskan hingga saat ini yang sering menjadi kendala masih pada jumlah pasokan yang harus dikirimkan ke daerah-daerah.

Selain itu ia juga mengatakan bahwa hal mudah untuk konversi elpiji diterapkan pada mobil. "Kalau hanya membangun SPBG itu hal mudah, karena memang lebih gampang, dalam satu bulan saya bisa bangun banyak kalau mau, hanya saja yang menjadi kendala juga pasokan, karena kandungan gas di Indonesia semakin menurun, suplai elpiji ke depan semakin sulit," katanya.