BEI Sumsel bidik jurnalis edukasikan pasar modal

id bei, bursa efek indonesia, edukasi, jurnalis, wartawan, pasar modal

BEI Sumsel bidik jurnalis edukasikan pasar modal

Ilustrasi - Jurnalis Peliput Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika di Jakarta 2015. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Palembang (Antarasumsel.com) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia di Sumatera Selatan membidik jurnalis di daerah tersebut untuk mengedukasikan mengenai pentingnya berinvestasi di pasar modal.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Palembang Harry Mulyono di Palembang, Selasa, mengatakan, para jurnalis menjadi pilihan karena mereka yang memberikan informasi terkait pasar modal ke masyarakat.

"Pasar modal ini belum banyak yang mengerti, termasuk juga wartawan karena memang bukan hal yang sering dibicarakan di masyarakat. Untuk itu, BEI menggelar edukasi secara rutin ke para jurnalis," kata dia.

Ia mengatakan edukasi ini dilakukan secara berjenjang dalam suatu periode untuk membangkitkan rasa keinginan tahuan wartawan dan sekaligus keingian untuk menjadi investor.

"Untuk tahap awal, biasanya diedukasi mengenai dasar-dasar mengenai pasar modal. Lalu, tahap berikutnya langsung dibuatkan simulasinya dengan menjadi investor pasar modal, dan jika berminat dapat langsung menjadi investor sungguhan dengan memiliki akun sendiri," kata dia.

Harry mengatakan melalui teknik pengenalan seperti itu diharapkan wartawan dapat mengerti mengenai alur kegiatan di pasar modal.

Jika pun tidak menjadi investor, setidaknya wartawan pada masa datang memiliki kemampuan untuk menganalisa mengenai data-data di bursa.

Sejauh ini BEI Sumsel gencar memperkenalkan progam "Yuk Nabung Saham" yang diluncurkan pada November 2015. Program ini telah berimbas positif pada peningkatan jumlah investor di Sumatera Selatan pada tahun ini.

Kampanye Yuk Nabung Saham telah memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa berinvestasi di pasar modal itu mudah dan murah.

"Program ini sangat sejalan dengan perkembangan pasar modal di Sumsel yang mulai berubah arah sejak tahun 2008 yakni dari pengusaha ke kalangan anak muda bahkan ibu rumah tangga," kata Harry.

BEI Sumsel sendiri telah mencatat pertumbuhan jumlah single investor identification (SID) sampai 1.000 akun setelah ada Yuk Nabung Saham mulai diperkenalkan ke masyarakat.