Palembang (Antarasumsel.com) - Aktivis Pusat Pembelaan Hak-hak Perempaun atau "Women's Crisis Centre" Palembang, menilai perempuan korban kekerasan masih banyak yang takut melaporkan kasus yang menimpanya itu kepada aparat kepolisian dengan barbagai alasan.
Akibat kondisi tersebut, kasus tindak kekerasan terhadap perempuan hingga kini masih terus terjadi dan korbannya diperkirakan mengalami peningkatan, kata Ketua Womens Crisis Centre (WCC) Palembang Yeni Roslaini Izi, di Palembang, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan data yang dihimpun tim WCC Palembang dan aktivis peduli perempuan di Sumatera Selatan, setiap tahunnya ada sekitar 100 kasus tindak kekerasan terhadap perempuan yang terungkap.
Korban tindak kekerasan terhadap perempuan seperti tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), serta tindak kekerasan seksual atau pelecehan seksual diperkirakan jumlahnya jauh lebih banyak dari yang muncul ke permukaan.
Kasus tindak kekerasan terhadap perempuan seperti fenomena gunung es, apa yang tampak di permukaan tidak sebesar yang terjadi sebenarnya, hal ini karena korbannya takut dan malu mengungkapkan permasalahan yang menimpa dirinya, katanya.
Dia menjelaskan, untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak semakin parah, aktivis WCC bersama organisasi peduli perempuan lainnya terus berupaya melakukan sosialisasi tindak kekerasan terhadap perempuan, kepada ibu-ibu rumah tangga maupun remaja putri.
Kegiatan sosialisasi itu perlu digencarkan guna memberikan pemahaman bagaimana seharusnya perempuan bersikap dan bertindak jika mengalami tindak kekerasan.
Tindak kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu kejahatan yang harus ditangani secara hukum dan "diperangi" bersama, dengan tindakan melaporkan pelakunya kepada aparat kepolisian.
Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kasus tindak kekerasan terhadap perempuan, serta bisa memberikan efek jera kepada pelakunya sehingga tidak mengulangi tindakan pidana itu, kata Yeni.
Berita Terkait
Kilang Pertamina Plaju memberi ruang aman dan setara pekerja perempuan
Minggu, 21 April 2024 18:19 Wib
"Kartini" dari Lampung berdayakan anak-anak termarginalkan
Minggu, 21 April 2024 12:00 Wib
Presiden pesan untuk jadikan Hari Kartini lambang perjuangan perempuan
Minggu, 21 April 2024 9:49 Wib
WBP Lapas Perempuan Palembang berobat ke klinik keluhkan penyakit usai Lebaran
Selasa, 16 April 2024 2:40 Wib
Lapas Perempuan Palembang berikan kesempatan warga binaan terima tamu Lebaran
Jumat, 12 April 2024 6:32 Wib
16 narapidana Lapas Perempuan Palembang terima remisi sakit menahun
Senin, 8 April 2024 16:05 Wib
Anak perempuan lebih rentan mengalami gangguan dismorfik tubuh
Senin, 1 April 2024 10:09 Wib
Perempuan lebih rentan terdampak perubahan iklim
Kamis, 28 Maret 2024 14:55 Wib