Properti di bawah Rp1 miliar paling diminati

id properti, perumahaan, pasar properti, Wakil Direktur, PT Agung Podomoro Land, Indra W Antono, podomoro Golf View, Cimanggis

Properti di bawah Rp1 miliar paling diminati

Pembangunan Perumahan. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/Ang)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Bisnis dan produk properti umumnya dengan harga di bawah Rp1 miliar diprediksi merupakan paling banyak diminati selama tahun 2017.

"Kami optimistis pasar properti 2017 akan lebih baik daripada tahun sebelumnya, terutama untuk produk-produk di bawah harga Rp1 miliar," kata Wakil Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) Indra W Antono di Jakarta, Jumat.

Sebagai contoh, peminat hunian apartemen di Podomoro Golf View, Cimanggis, untuk segmen unit apartemen dibawah harga Rp1 miliar, permintaannya tetap stabil paling tinggi dari tahun ke tahun, ujar Indra.

Indra menyampaikan laporannya pasca penandatanganan nota kesepakatan kerjasama (memorandum of understanding) antara PT Agung Podomoro Land Tbk dengan PT Samsung Electronis Indonesia.

Menurut Indra, kebijakan tax amnesti jilid III yang akan mulai berlaku pada Maret 2017, juga akan turut memberi dampat positif terhadap pasar properti. Pengaruhnya terutama akan mulai terasa pada kuartal kedua 2017.

"Medan, Balikpapan, dan Batam, kami optimis mengalami peningkatan penjualan yang signifikan pada tahun 2017," tambah Indra, menunjuk beberapa kota dimana sejumlah proyek Agung Podomoro Land akan mulai beroperasi pada tahun ini.

Superblok Podomoro Golf View (PGV) di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, yang sejak tahun lalu telah memasarkan 3 tower apartemen terdiri dari 4.000 unit apartemen kelas menengah kebawah, lebih 80 persen unitnya kini telah terjual ludes.

Tahun ini, PGV akan kembali menawarkan tambahan 2 tower apartemen terbaru dalam satu kompleks, sehingga akan tersedia 5.000 unit apartemen yang siap ditempari.

Rata-rata harga apartemen di PGV dijual antara Rp198 juta untuk tipe studio hingga Rp470 juta untuk tipe 3 bedroom.

Di tahun 2017, menurut Indra W Antono, APL juga akan mengoperasikan sejumlah proyek perhotelan bintang lima yakni di Bandung (Ibis Hotel), Medan (Pullman Hotel), Balikpapan (Pullman Hotel), dan juga akan meresmikan proyek resort di Seminyak, Bali.

Selain itu, sejumlah proyek residensial juga akan mulai dibangun, diantaranya di Klender, Jakarta Timur (Podomoro Parak), Batam (Orchad View Batam), dan Karawang (Taruma City).

Sedangkan untuk unit bisnis trade mall akan menambah 1 trade mal baru di Jakarta, yakni TM Harco Glodok, yang rencananya akan mulai dioperasikan pertengahan 2017.

Isi nota kesepakatan kerjasama bisnis antara PT Agung Podomoro Land Tbk dengan PT Samsung Electronics Indonesia diantaranya, komitmen bersama untuk mengembangkan teknologi smart home pada proyek residensial APLN, menyediakan kebutuhan barang-barang elektronik bermerek Samsung di setiap proyek residensial dan trade mall APLN - maupun pemberian harga khusus bagi para penghuni residensial APLN yang membeli produk-produk elektronik merek Samsung, komitmen untuk membuka gerai atau outlet Samsung di setiap Trade Mall Agung Podomoro, dan komitmen bersama untuk mengadakan kegiatan-kegiatan promosi dan pemasaran bersama antara kedua perusahaan.
      
Naskah kerjasama ditanda tangani oleh Direktur Utama APLN, Cosmas Batubara, dan Direktur Utama PT Samsung Electronics Indonesia, Kwon Jae Hoon. Disaksikan oleh wakil direktur utama dari kedua perusahaan yakni Indra W Antono dan Lee Kang Hyun.

Teknologi smart home adalah teknologi tercanggih dalam manajemen berbaga peralatan elektronik rumah tangga.

Dengan teknologi ini, pengelolaan seluruh peralatan eletronik dalam satu rumah akan terhubung dengan gadget dan smartphone sehingga dapat dikontrol dari jauh. Sejauh ini, belum ada proyek residensial di Indonesia yang menggunakan teknologi ini.

"Untuk smart home, rencananya akan kita kembangkan lebih dulu di 2 proyek residensial APLN yakni di Metro Park Residences dan Grand Medison," ujar Indra.

Lee Kang Hyun, Wakil Presiden Direktur PT Samsung Electronics Indonesia mengatakan, produk-produk elektronik dari Samsung sangat laku di Indonesia, diantaranya handphone yang menguasai sekitar 45 persen pasar, dan juga produk televisi yang menguasai sekitar 30-35 pasar televisi di Indonesia.

Dengan adanya kerjasama dari dua perusahaan terbesar di segmen bisnisnya masing-masing ini akan bisa meningkatkan pendapatan bisnis dari kedua perusahaan.