32 ribu warga Prabumulih masak gunakan gas

id gas, jaringan gas, gas kota, memasak, warga prabumulih

32 ribu warga Prabumulih masak gunakan gas

Pejabat Kementerian ESDM Budiantono bersama Sekda Sumsel Joko Imam Santoso, Bupati PALI Herry Amalindo memasak telur saat sidak jaringan gas sambungan rumah tangga di Prabumulih Barat, Jumat (20/1).(Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/17)

Prabumulih  (Antarasumsel.com) - Sebanyak 32 ribu rumah tangga warga Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, menggunakan gas untuk memasak yang menjadi jaringan gas kota terbesar di Indonesia.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Alimudin Baso di Palembang, Jumat, mengatakan, jaringan ini dimulai dari Kelurahan Gunung Kemala, Kecamatan Prabumulih Barat dan  berlanjut hingga 32 ribu sambungan teraliri gas.

Jaringan gas bumi untuk rumah tangga ini menggunakan dana Rp490 miliar bersumber dari APBN 2016 yang merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yakni sebanyak 4.650 sambungan rumah tangga pada 2014.

"Sesuai komitmen, maka secara bertahap pemerintah terus mendorong konversi elpiji (LPG) ke gas bumi. Salah satunya dengan pembangunan Jaringan Gas untuk Rumah Tangga," kata dia.

Pada 2017, target pemerintah menambah 53 ribu-59 ribu sambungan rumah tangga, dengan anggaran sekitar Rp1,4 triliun, termasuk di antaranya di Provinsi Sumatera Selatan meliputi  Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Musi Banyuasin.

"Program jaringan gas ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh gas bagi kebutuhan sehari-hari. Suplai gas kota itu kontinu 24 jam, bisa diakses kapan saja dengan mudah," kata dia.

Jaringan gas Kota Prabumulih akan diperoleh dari sumur PT Pertamina EP Aset II yang akan mengalir melalui pipa transmisi PT Pertamina Gas dengan alokasi sebesar 1 MMSCFD. Selanjutnya pengelolaan dan pengoperasian jargas dilakukan oleh PT Pertagas Niaga.

Selain infrastruktur jaringan gas, Alimuddin Baso juga meninjau kesiapan SPBG yang dibangun melalui APBN di wilayah Cambai, Prabumulih akan dioperasikan oleh Pertamina dalam waktu dekat.

"Konversi BBM ke BBG untuk kendaraan juga jadi target kami, tahun 2017 direncanakan dibagikan 5.000 konventer kit untuk kendaraan di seluruh Indonesia," katanya.

Selain itu sebagai wujud kepedulian pemerintah kepada nelayan untuk menurunkan bahan bakar, serta sebagai bagian dari program konversi BBM ke BBG, tahun 2017 juga akan dibagikan 24.000 Konverter Kit untuk kapal nelayan," kata dia.

City Gas and CNG Manager, PT Pertamina (Persero) Ryrien Marisa mengatakan, Prabumulih menjadi kota percontohan karena pemerintah maupun warganya sangat kooperatif dan mendukung program jaringan gas. Kedua faktor itu menjadi kunci penting keberhasilan program jaringan gas yang bisa ditiru kota/kabupaten lain.

PT Pertamina (Persero) menerima penugasan dari Kementerian ESDM untuk membangun jaringan gas di 18 kota/kabupaten.

Selain jaringan gas Kota Prabumulih, dalam waktu dekat jaringan gas yang dikelola oleh Pertamina akan mengalir di Balikpapan, Subang dan Cilegon.

Pertamina menargetkan dapat mengoperasikan jaringan gas kurang lebih hingga 130.000 SR pada tahun 2017 di seluruh kota/kabupaten sebagaimana penugasan dari Kementerian ESDM, katanya.