Emas berjangka naik karena dolar AS melemah

id emas, Harga emas, berjangka, COMEX New York, Mercantile Exchange, dolar, ekuitas Amerika Serikat, per ounce, Volume perdagangan, logam mulia

Emas berjangka naik karena dolar AS melemah

Emas ANTAM. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Chicago (Antara/Xinhua) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), akibat melemahnya dolar AS dan ketidakpastian seputar kebijakan Presiden Donald Trump.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 3,4 dolar AS, atau 0,28 persen, menjadi menetap di 1.204,90 dolar AS per ounce.

Emas jatuh pada Kamis (19/1) karena dolar menguat, di tengah kombinasi bertahannya tingkat suku bunga dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan komentar-komentar yang relatif "hawkish" dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen minggu ini.

Pada Jumat, ketidakpastian seputar kebijakan di awal pemerintahan Presiden Trump melayang di atas pasar keuangan. Trump baru-baru ini menyatakan ia menyukai melemahnya dolar dan Menteri Keuangannya, Steven Mnuchin, bekerja keras pada Kamis untuk memperjelas sikap tersebut.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, turun 0,4 persen setelah diperdagangkan lebih tinggi di awal sesi. Melemahnya dolar membuat logam lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Emas mengabaikan data pekerjaan, perumahan dan manufaktur AS yang lebih baik dari perkiraan, yang memperkuat pandangan bahwa ekonomi AS cukup kuat untuk menjamin kenaikan suku bunga berikutnya.

Kepala Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada Jumat, ia memperkirakan tiga kenaikan suku bunga pada 2017 jika pasar tenaga kerja membaik lebih lanjut dan inflasi bergerak ke target Federal Reserve dua persen.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, yang mengangkat risiko biaya memegang aset-aset non-imbal hasil (yield), seperti logam mulia, sementara meningkatkan dolar, di mana itu diperhitungkan.

"Ini akan memakan waktu bagi pemerintahan Trump untuk mulai memberlakukan kebijakan-kebijakan ekonominya dan bagi mereka untuk mulai berlaku," Brien Lundin, editor Gold Newsletter, mengatakan. "Sementara itu, pasar akan mencari setiap petunjuk dari apa yang akan datang."
"Sejauh ini, Trump dan penasehat-penasehat yang ditunjuknya telah memberikan indikasi bahwa mereka akan mendukung dolar yang lebih lemah. Ini adalah 'bullish' untuk emas, dan investor harus mencari setiap petunjuk lebih lanjut bahwa mereka akan bersandar di arah ini," tambahnya.

Perak untuk pengiriman Maret naik tiga sen, atau 0,18 persen, menjadi ditutup pada 17,032 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 19,6 dolar AS, atau 2,05 persen, menjadi ditutup pada 976 dolar AS per ounce.