Lomba balap mesin bajak di Solok

id solok, balap mEsin bajak, alek nagari, Basi Kakeh Roda Basi, pacu mesin bajak, persawahan, lomba upiah

Lomba balap mesin bajak di Solok

Ilustrasi- Peserta bersiap mengikuti lomba balap mesin bajak. (ANTARA/Triwidyo Basuki/Ang)

Solok (Antarasumsel.com)- Kota Solok, Sumatera Barat melalui Dinas Pertaniannya menggelar alek nagari lomba 'Basi Kakeh Roda Basi' (lomba pacu mesin bajak) di persawahan di depan Kantor Pengadilan Negeri kota itu, Sabtu.

"Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan lomba upiah (menggunakan kulit batang pinang yang diseret di atas sawah dengan anak-anak duduk di atasnya), pertunjukan silek tuo (adegan silat) dari para ninik mamak yang diiringi musik gandang tasa," kata Wali Kota Solok, Zul Elfian di Solok, Minggu.

Acara ini merupakan kerja sama Dinas pertanian Kota Solok dengan kelompok fotografi Gajah Maharam, dan pemuda kelurahan Sinapa Piliang.

Dia menyampaikan kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi bagi kelompok tani dan dapat memajukan kota Solok dengan kegiatan yang kreatif seperti ini.

"Insya Allah, kami akan lanjutkan kegiatan ini ke depannya," katanya.

Acara Basi Kakeh Roda Basi dimulai dengan ditandai pelepasan belut ke sawah secara sombolis oleh Wali Kota Solok dan Ketua DPRD bersama para panitia.

Lomba basi kakeh roda basi digelar dalam dua periode yaitu dengan bajak singka dan periode kedua dengan bajak kura-kura.

Pada pukul 10.15, bajak mulai memasuki arena sawah untuk memulai pertandingan, sebanyak 20 peserta lomba bajak singka dan 20 orang peserta lomba bajak kura-kura mengikuti event ini.

Ada empat orang juri yang akan menilai pertandingan yaitu Ermanto dari Dinas Pertanian, Yusrizal, Dedi Agung Pratama dari Dinas Pariwisata dan Yupi Darlis dari ketahanan Pangan.

Salah seorang juri Ermanto mengatakan kriteria penilaian memakai sistem gugur, yang menang pada babak penyisihan mengikuti lomba final. Dalam satu kali lintasan lomba, dengan empat orang yang membawa traktor bajak. Peserta tidak boleh melepaskan tangan dari traktor, semua peserta hanya boleh mengikuti 1 kali lomba.

Peserta juga tidak boleh menyentuh pembatas jalur pacu, juri akan menghentikan pertandingan jika ada gangguan yang merusak kualitas lomba. bila mesin rusak ditengah lomba, peserta dapat mengikuti race selanjutnya dengan ketentuan juri.

Sebelum acara lomba basi kakeh roda basi, wali kota dan Ketua DPRD Kota Solok lebih dulu mencoba membajak dengan traktor untuk percobaan pertama kali tanda lomba siap dimulai.