Mukomuko (Antarasumsel.com) - Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta pengelola pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO di daerah itu melaporkan hasil analisa limbah yang dibuangnya ke sungai dan daratan di daerah itu tepat waktu setiap bulannya secara periodik.
"Kami minta pabrik ini taat. Untuk pelaporan disepakati sesuai dengan analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal), setelah itu dilaporkan secara periodik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Robin Linton di Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan hal itu menanggapi kesimpulan hasil pertemuannya dengan seluruh manajemen pabrik kelapa sawit di daerah itu.
Ia mengingatkan, kedepan tidak ada lagi perusahaan yang terlambat melaporkan hasil analisa limbahnya yang dibuang ke sungai dan daratan di daerah itu.
"Kalau mereka terlambat kita akan turunkan tim untuk menyelidiki penyebabnya," ujarnya.
Selain itu, katanya, pihaknya tidak akan menerima hasil laporan analisa limbah yang tidak sempurna. Kalau belum sempurna harus diperbaiki, setelah itu baru dilaporkan ke instansi itu.
Karena, menurut dia, yang dibutuhkan instansi itu tidak hanya laporan tetapi yang mereka kerjakan itu harus sesuai kebenaran, yakni tidak mencemari lingkungan di daerah itu.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya akan melakukan kunjungan secara teratur, terutama pada saat musim tertentu, karena ada dugaan pabrik membuang limbah ketika musim hujan.
"Trennya ketika curah hujan tinggi tanpa mereka sadari limbah meluap ke media lingkungan seperti sungai dan daratan," ujarnya lagi.
Berita Terkait
Bareskrim gerebek pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama
Jumat, 5 April 2024 15:04 Wib
Polisi bongkar pabrik rumahan narkoba "Happy Water"
Kamis, 4 April 2024 13:55 Wib
Semen Baturaja tingkatkan kualitas pabrik cegah kecelakaan kerja
Jumat, 22 Maret 2024 19:12 Wib
Muba mulai bangun pabrik minyak goreng
Rabu, 28 Februari 2024 21:25 Wib
Balai Benih Distan Ogan Ilir punya pabrik pembuatan pakan
Sabtu, 17 Februari 2024 10:30 Wib
Sedikitnya 11 tewas dalam kebakaran pabrik cat di India
Jumat, 16 Februari 2024 17:08 Wib
Diduga keracunan gas pabrik, puluhan warga Karawang pusing dan muntah-muntah
Minggu, 21 Januari 2024 9:33 Wib
Pabrik gandum terbesar dan satu-satunya Gaza tutup akibat bom Israel
Senin, 20 November 2023 11:01 Wib