Limbah batu bara cemari objek wisata

id limbah, limbah batu bara

Limbah batu bara cemari objek wisata

Limbah batu bara cemari kawasan wisata (Antarasumsel.com)

Bengkulu (Antarasumsel.com) - Butiran halus batu bara yang terbawa aliran Sungai Bengkulu mulai mencemari objek wisata pantai di Bengkulu, terutama Pantai Jakat yang merupakan satu-satunya lokasi pemandian yang direkomendasikan bagi wisatawan.

"Limbahnya sudah pernah sampai ke Pantai Jakat, tapi bergeser lagi ke pantai Pasar Bengkulu karena terbawa arus laut," ungkap Refi, nelayan Kelurahan Pasar Bengkulu di Kota Bengkulu, Selasa.

Menurut para nelayan, limbah batu bara berupa butiran halus yang mencemari laut Bengkulu itu berasal dari pertambangan batu bara di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah.

Limbah pencucian batu bara di lokasi pertambangan terbawa ke laut melalui aliran sungai Bengkulu yang mengalir dari Bengkulu Tengah dan bermuara di pesisir Kota Bengkulu.

"Dua minggu ini limbah batu bara banyak di pantai Pasar Bengkulu, posisinya bergantung kondisi arus," ucap Refi, menambahkan.

Pantauan di pantai Pasar Bengkulu, puluhan nelayan mengumpulkan butiran halus batu bara itu menggunakan waring. Batu bara tersebut akan dijual ke pedagang pengumpul seharga Rp8.000 per kilogram.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral Provinsi Bengkulu, Oktaviano mengatakan segera menurunkan tim ke lapangan untuk mengetahui asal butiran batu bara tersebut.

"Kami akan cek ke lapangan untuk mengetahui sumber butiran batu bara itu, apakah benar dari muara Sungai Bengkulu atau dari lokasi lain," ucapnya.

Pantai Jakat merupakan satu spot wisata andalan Provinsi Bengkulu untuk menarik wisatawan, sebab di kawasan ini para wisatawan diperbolehkan berenang dan bermain wahana air lainnya.

Selain Pantai Jakat, ada pulau Pantai Panjang dan Pantai Tapak Paderi yang membentang sepanjang lebih lima kilometer, namun di dua lokasi pantai ini pengunjung dilating berenang akibat arus kencang.