Palembang (Antarasumsel.com) - Otoritas Jasa Keuangan memproyeksi pertumbuhan kredit di Sumatera Selatan berkisar 9-12 persen pada 2017 sejalan dengan tren peningkatan harga sejumlah komoditas perkebunan dan tambang andalan di daerah itu sejak akhir tahun.
Kepala OJK Kantor Regional VII Sumatera Bagian Selatan Panca Hadi Suryatno di Palembang, Rabu, mengatakan, target pertumbuhan ini tidak lepas dari asumsi makro dan mikro yang menunjukkan bahwa perekonomian global mulai bergerak ke arah pemulihan dan perekonomian domestik yang semakin membaik dan terjaga stabilitasnya.
"Oleh karena itu, OJK menyakini kredit akan tumbuh lebih baik pada tahun ini," kata Panca yang diwawancarai seusai pertemuan tahunan industri jasa keuangan 2017.
Untuk itu, OJK akan terus mendorong pencapaian pertumbuhan kredit bukan hanya di bank konvensional tapi juga bank pembangunan daerah (BPD) maupun bank perkreditan rakyat (BPR).
Pihak perbankan diharapkan juga berani membuat target kinerja yang tidak jauh dengan proyeksi OJK karena sejatinya saat ini industri perbankan masih bersinar meski tidak bisa disangkap juga dibayangi melemahnya daya serap kredit kalangan pengusaha.
"Seperti BPD Sumsel-Babel bisa mencapai pertumbuhan kredit di atas 9 persen pada tahun, harapannya pada 2017 bisa memproyeksikan 12 persen atau setidaknya 10 persen," kata dia.
Berdasarkan data OJK, pertumbuhan kredit di Sumsel mencapai 9,31 persen pada 2016, yaitu dari Rp64,87 triliun menjadi Rp70,91 triliun.
Pertumbuhan kredit itu juga diikuti kualitas kredit yang cukup baik tercermin dari rasio NPL yang masih di bawah 5 persen yakni 3,23 persen.
"Walaupun NPL sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 3,07 persen tapi ini masih sangat baik," kata dia.
Kinerja pembiayaan perbankan yang bertumbuh juga terlihat dari kredit UMKM tumbuh sebesar 10,98 persen, yaitu dari Rp20,19 triliun menjadi Rp22,41 triliun.
Sementara untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sendiri sebesar 5,74 persen yaitu dari Rp59,76 triliun menjadi Rp63,18 triliun.
Pertumbuhan realisasi DPK dan kredit itu membuat total aset perbankan di Sumsel tumbuh 9,12 persen yaitu dari Rp113,50 triliun menjadi Rp123,86 triliun.
Adapun market share perbankan Sumsel tahun 2016 terhadap perbankan nasional mencapai sebesar 1,13 persen.
Dalam pertemuan tahunan dengan kalangan pebisnis itu, OJK ingin mengajak pelaku jasa keuangan untuk berperan aktif dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli masyarakat, dan tak kalah penting pemerataan distribusi pendapatan.
"Meski saat ini pemulihan ekonomi global masih lambat dan lemahnya daya beli masyarakat, marilah melihat ini suatu peluang dan tantangan, bukan suatu hambatan," kata dia.
Berita Terkait
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib
BRI masuk daftar 500 merekpaling bernilai dan terkuat di dunia
Senin, 25 Maret 2024 11:27 Wib
Mantan Dirut BRI Suprajarto akan dimakamkan di Imogiri Yogyakarta
Selasa, 19 Desember 2023 23:41 Wib
BI dan perbankan Sumsel bantu 12 ribu bibit cabai
Selasa, 28 November 2023 6:08 Wib
Pengamat sebut penghapusan kredit macet UMKM demi dorong ekonomi
Selasa, 25 Juli 2023 8:32 Wib
BPR Baturaja hadirkan 11 inovasi bisnis perbankan
Selasa, 27 Juni 2023 13:30 Wib
DJP Sumsel gandeng NU ajarkan ilmu perpajakan pada santri
Sabtu, 17 Juni 2023 20:14 Wib
Bank BRI bayarkan dividen tunai Rp34,89 triliun kepada pemegang saham
Rabu, 12 April 2023 9:32 Wib