Presiden: Hati-hati holdingkan BUMN

id Presiden, Joko Widodo, pembentukan holding, perusahaan induk, BUMN, Executive Leadership Program, menaati Undang-Undang

Presiden: Hati-hati holdingkan BUMN

Presiden RI Joko Widodo (ANTARA FOTO)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Presiden Joko Widodo berpesan agar proses pembentukan holding (perusahaan induk) bagi BUMN dilakukan secara berhati-hati dengan perhitungan yang matang.

"Mengenai holding, segera holdingisasi dilakukan tapi hati-hati, kalkulasi harus matang," kata Presiden Jokowi di hadapan sekitar 600 petinggi BUMN yang akan mengikuti Executive Leadership Program (ELP) Istana Negara Jakarta, Rabu.

Presiden Jokowi meresmikan acara pembukaan ELP bagi Direksi BUMN yang diikuti oleh jajaran direksi dan komisaris dari 118 BUMN.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara menegaskan bahwa holdingisasi BUMN harus dilakukan dengan catatan-catatan.

"Tetap harus dengan catatan-catatan, menaati Undang-Undang yang ada, ini harus dijaga ada proses yang kita harus lakukan," katanya.

Presiden mengaku memahami bahwa dengan melakukan holding maka BUMN akan berpeluang mendapatkan "lompatan" karena modal bertambah besar dan mudah mencari sumber dana.

"Tapi hati-hati, karena lincah kalau dipecah-pecah juga. Tolong garis bawahi hati-hati kalkulasinya," katanya.

Menurut dia, meski holdingisasi bisa terbentuk dengan cepat tetapi kalkulasi juga harus matang.

Oleh karena itu diharapkan holdingisasi BUMN juga bukan sekadar asal gabung dan asal besar tetapi juga berdampak baik tujuannya.

Ke depan Presiden ingin agar proses pembentukan holding BUMN dilakukan secara hati-hati termasuk dari sisi manajemen, supervisi, tata kelola, efisiensi, hingga beban finansialnya.

Ia juga meminta agar BUMN membuka diri dan melibatkan banyak institusi sehingga semakin terbuka untuk perbaikan.

"Saya optimistis sekali BUMN akan menjadi baik tapi hati-hati," katanya.