Batam (Antarasumsel.com) - Limbah minyak hitam diduga dari kapal tangker mencemari sepanjang pantai utara Pulau Batam, Provinsi Kepri sejak Sabtu (21/1) sore.
"Minggu (22/1) kemarin minyak hitam mirip aspalnya sangat banyak. Menggumpal dan memenuhi bibir pantai. Air lautnya pun cenderung kuning karena tercemar minyak," kata warga Nongsa Pantai, Batam, Dayat, Rabu.
Ia mengtakan, datangnya minyak tersebut bersamaan dengan cuaca buruk pada beberapa hari terakhir yang kebetulan sedang musim utara.
"Infonya ada tanker tabrakan ditengah laut, jadi limbah minyaknya terbawa hingga pantai sekitar Nongsa ini," kata dia.
Dayat mengatakan, akibat limbah tersebut pengunjung pantai atau yang hendak ke Pulau Puteri sepi.
"Yang datang akhirnya balik lagi karena limbahnya sangat banyak. Kalau main air terus kena limbah itu rasanya panas. Yang hendak ke Pulau Puteri juga sepi karena juga terkena limbah," kata Yayat.
Dayat mengatakan, pihak Pengendali Dampak Lingkungan Kota Batam sudah datang dan mengambil sampel limbah tersebut.
"Kemarin sudah ada petugas datang. Katanya tidak boleh diapa-apain dulu sebelum diketahui bahaya dari limbah ini. Jadi kami biarkan saja," kata dia.
Hingga Rabu siang, air laut pada sekitar Pantai Nongsaa Pantai masih tampak bercampur minyak. Jika pasir pantai digali, di dalamnya juga terdapat tumpukan minyak hitam yang lengket ketika digepang.
Warga lain mengatakan kondisi perairan sisi utara Pulau Batam yang menjadi jalur pelayaran internasional dengan banyak kapal besar meintas mengakibtkan sering terjadi pencemaran khususnya ketika musim utara.
"Hampir setiap musim utara pasti ada semacam minyak yang mencemari pantai. Di depan sana (laut) kapal-kapal besar setiap saat hilir mudik," kata dia.
Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan Kota Batam, Dendi Purnomo mengatakan limbah tersebut mencemari seluruh pesisir utara Batam dan Bintan.
"Tidak hanya di Batam, Bintan juga tercemar limbah ini. Kami terima laporan Sabtu malam dan langsung terjun ke lokasi," kata dia.
Saat ini, kata dia, petugas masih meneliti limbah yang mencemari pantai tersebut.
Berita Terkait
Pertamina Sumbagsel tebar layanan tambahan BBM di jalur potensial
Kamis, 4 April 2024 23:30 Wib
Pertamina gelar uji ulang tera SPBU di OKU Raya
Selasa, 2 April 2024 19:59 Wib
Pertamina siagakan Satgas RAFI 2024 di OKU Raya
Selasa, 2 April 2024 6:54 Wib
Polres OKU gencarkan sidak SPBU
Senin, 1 April 2024 19:41 Wib
Kemenperin: Utang "rafaksi" minyak goreng akan dibayar
Senin, 25 Maret 2024 14:15 Wib
Polda Sumsel tutup 19 lokasi penyulingan ilegal di Muba
Kamis, 21 Maret 2024 18:54 Wib
HET Minyak Goreng ditahan selama Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 16:53 Wib
Muba mulai bangun pabrik minyak goreng
Rabu, 28 Februari 2024 21:25 Wib