Presiden ingin sekolah wajibkan kegiatan ekstrakulikuler

id Presiden, Joko Widodo, program kurikulum, ekstrakulikuler, rasa sosial murid, lingkungan sekitar, sekolah, siswa, siswi

Presiden ingin sekolah wajibkan kegiatan ekstrakulikuler

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Presiden Joko Widodo ingin sekolah mewajibkan kegiatan di luar program kurikulum (ekstrakulikuler) untuk menumbuhkan rasa sosial murid kepada lingkungan sekitar.

"Yang namanya ekstrakurikuler diwajibkan kepada anak-anak kita, kemudian kegiatan kemasyarakatan dan sosial juga perlu dirancang, misalnya sebulan atau dua bulan sekali mengunjungi panti jompo supaya ada rasa sosial dalam diri anak-anak kita," kata Presiden saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Kamis.

Saat pembukaan, Presiden Jokowi juga membagikan 2.079 Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada  pelajar di panti asuhan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dari 309 sekolah di tingkat SD, SMP, SMA/SMK, Sekolah Luar Biasa (SLB) hingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

"Kemudian besih-bersih kampung sekitar, supaya anak-anak memiliki rasa sosial budaya terhadap lingkungannya. Hal-hal seperti ini yang kelihatan mulai kita tinggalkan sehingga kita lupa membangun dan memupuk rasa sosial budaya kepada anak-anak kita," ungkap Presiden.

Presiden juga mengusulkan agar ada kunjungan sekolah ke provinsi atau pulau lain agar para siswa melihat keragaman Indonesia.

"Kemudian kalau punya kemampuan, anak-anak diajak ke provinsi yang lain untuk mengenalkan saudara-saudaranya yang berada di pulau yang lain. Hal itu akan sangat baik untuk keragaman kita, kebhinekaan kita. Kunjungan bukan ke tempat wisata tapi dikenalkan ke saudara-saudaranya di provinsi-provinsi lain," jelas Presiden.

Ide lain Presiden Jokowi adalah dengan menggalakkan lomba-lomba antarsekolah sejak tingkat kecamatan.

"Dulu saya ingat saat kita masih kecil ada lomba perkecamatan. Setiap semester pasti ada lomba sebelum kita libur. Tapi sekarang tidak banyak, baik lomba olah raga, atau lomba melukis. Mungkin anak-anak sekarang lebih modern jadi ada lomba membuat video, lomba membuat 'blog', lomba membuat aplikasi," ungkap Presiden.

Lomba itu dapat menggunakan anggaran pendidikan yang mencapai Rp400 triliun pada tahun 2017.

"Anggaran pendidikan tidak sedikit tahun ini, ada lebih dari Rp400 triliun, sangat besar sekali. Kalau arahnya tidak tepat sasaran akan banyak yang hilang percuma," tegas Presiden.

Terakhir Presiden juga mengingatkan perlunya agar sekolah mengajarkan pengusaan Teknologi Informasi atau "Information Technology (IT)" kepada para murid.

"Saya juga ingin mengingatkan bahwa ke depan penguasaan IT sangat penting karena itu pengenalan sedini mungkin sekaligus memagari anak-anak kita dari penggunaan sosial media. Ajari mereka misalnya yang di SD mengenai penggunaan 'microsoft word', 'excel' karena ke depan akan sangat berguna bagi anak didik kita," jelas Presiden.