Polda Sumsel selidiki kasus Polisi gantung diri

id brigjen Pol Asep Suhendar, Wakapolda Sumsel, gantung diri, Bripka, anggota Shabara, Polda Sumsel, penyelidikan, keterlibatan pihak lain

Polda Sumsel selidiki kasus Polisi gantung diri

Kepolisian Negara Republik Indonesia. (Antarasumsel.com)

Palembang (Antarasumsel.com) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan berupaya melakukan penyelidikan kasus kematian anggotanya dengan cara tidak wajar gantung diri di terali besi jendela rumahnya.

Meninggalnya Bripka Saka Riswan Putra anggota Shabara Polda Sumsel dengan cara tidak wajar pada Kamis (26/1) masih dalam penyelidikan untuk mengungkap penyebabnya dan kemungkinan keterlibatan pihak lain, kata Wakapolda Sumsel brigjen Pol Asep Suhendar, di Palembang, Jumat.

Menurut dia, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kasus kematian anggota Polri tersebut murni bunuh diri.

Berdasarkan hasil penyelidikan itu, pihaknya mengimbau kepada anggota terutama yang masih tergolong berusia muda dan belum berkeluarga untuk menghindari pemikiran melakukan jalan pintas mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

Dalam menjalani kehidupan dan tugas sebagai anggota Polri tidak mungkin terlepas dari permasalahan.

Permasalahan yang terjadi dalam kehidupan dan pelaksanaan tugas rutin biasa tejadi dan jika menghadapi suatu permasalahan jangan berpikir menyelesaikannya dengan cara pintas mengakhiri hidup dengan cara tidak wajar.

Untuk mencegah terjadinya kasus serupa terhadap anggota Polda Sumsel dan jajaran di 17 Satuan Wilayah/Polres, pihaknya berupaya melakukan pembinaan mental dan kerohanian, serta mendorong untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, katanya.

Sementara sebelumnya Kamis (26/1) warga Komplek Permahan Pondok Palem Indah, Blok R No.07, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang Alang Lebar, Palembang dikejutkan dengan penemuan anggota polisi yang meninggal duni dengan cara tidak wajar/gantung diri.

Kematian anggota Polda Sumsel Bripda Saka diketahui pada Kamis pagi sekitar pukul 05.30 WIB oleh Bripda Mukhlisin teman satu profesinya yang tinggal satu rumah karena suara alarm dari kamar korban tidak berhenti sehingga menarik perhatian penghuni rumah lainnya.