Riau sosialisasikan DBD bagi murid SD

id dbd, demam berdarah, penyakit, dinas kesehatan, kepedulian lingkungan, riau, 3M Plus, perangkap nyamuk

Riau sosialisasikan DBD bagi murid SD

ilustrasi nyamuk dbd (Foto istimewa)

Pekanbaru (Antarasumsel.com) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau melakukan sosialisasi penyakit Demam Berdarah Dengue dan cara pencegahannya bagi ratusan murid SD di Pekanbaru guna meningkatkan kepedulian lingkungan.

"Kami edukasi anak SD tentang pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)  dengan 3M Plus, sekaligus memberikan pengetahuan cara membuat lavitrap (perangkap nyamuk) dengan menggunakan botol bekas air mineral," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Diskes Riau Rozita kepada Antara, Sabtu.

Rozita mengemukakan, Riau umumnya Pekanbaru khususnya merupakan daerah endemik DBD. Apalagi saat ini memasuki musim penghujan kasus terjangkit penyakit yang mematikan ini trennya meningkat.

Karena itu untuk pencegahan perlu ada gerakan secara bersama dari semua warga untuk sadar akan hidup yang sehat dan bersih.

Anak-anak SD juga perlu diedukasi karena mereka sasaran rawan tergigit nyamuk, sebab rentang waktu beraktivitas selama sekolah antara pagi hingga siang dimana saat itulah nyamuk aides aigepty berkeliaran.

"Anak-anak perlu peduli juga dengan lingkungan sekolah mereka apalagi akan jadi kader penggerak pada keluarga mereka juga," ucapnya.

Masih sebut Rozita untuk menekan perkembangan nyamuk ada cara mudah selain menerapkan 3M plus yakni menguras, menutup, dan menimbun serta mempergunakan anti nyamuk. Selain itu kini mulai ditambah dengan cara membuat perangkap nyamuk guna memberantas perkembangan jentik.

"Para  guru serta siswa bisa menerapkan pembuatan lavitrap yang dapat dikembangkan di sekolah sebagai salah satu jenis prakarya yang dianjurkan kepada murid sekaligus bermanfaat menjadi perangkap nyamuk penyebar DBD," urainya.

Ia juga mengaku langsung mendemonstrasikan cara membuat lavitrap dengan bahan yang sederhana dan mudah didapat yaitu menggunakan botol bekas,  kain kasa, gunting, selotip dan plastik hitam.

"Plastik hitam sengaja digunakan karena nyamuk biasanya senang dengan warna yang gelap," tegasnya.

Selain itu sambung dia pihaknya juga mengajarkan cara cuci tangan pakai sabun yang benar kepada murid SD. Selain ada penyuluhan tentang pentingnya jajanan yang bersih dan. Sehat agar terhindar dari penyakit.

"Kami juga menyelipkan pesan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.  Sekaligus cara memisahkan organik dan anorganik," katanya menambahkan.

Di akhir pembekalan anak SDN 013 dan SDN 014 Pulau Karam Pekanbaru ini mengikuti kuiz yang diselenggarakan Diskes bekerjasama dengan Gita Sehat Foundation dari Rumah Zakat Group dengan hadiah buku Komik Kesehatan Anak.