Puncak imlek di kawasan jalan Dempo Palembang macet

id imlek, jalan dempo, macet, pecinan

Puncak imlek di kawasan jalan Dempo Palembang macet

Ilustrasi - Suasana kemacetan lalu lintas di Kota Palembang. (Antarasumsel.com/Yudi Abdullah/12)

Palembang  (Antarasumsel.com) - Suasana kawasan permukiman warga keturunan Tionghoa di kawasan Jalan Dempo Palembang, hingga Sabtu malam, masih macet karena banyak kendaraan tamu yang mengunjungi rumah warga yang merayakan Tahun Baru Imlek.

Pantauan di kawasan "Pecinan" Palembang itu tampak kendaraan roda empat milik tamu warga yang sedang merayakan tahun baru China atau Sin Cia itu diparkir di sepanjang jalan menuju kompleks perumahan warga keturunan Tionghoa itu.

Ramainya kendaraan yang parkir di pinggir jalan, mendorong pemuda yang tinggal di sekitar kawasan Jalan Dempo itu menjadi juru parkir dadakan untuk mengais rezeki dan membantu mengatur parkir kendaraan tamu agar tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas.   

Salah seorang pemuda setempat, Dody, mengatakan momentum Tahun Baru Imlek ini sangat dinantikan warga sekitar Jalan Dempo karena bisa mendapat uang yang lumayan banyak dari tamu yang dibantu menjaga kendaraannya.

"Pemilik kendaraan yang merayakan Imlek memberi uang parkir paling sedikit Rp10.000 bahkan ada juga yang memberi amplop merah atau yang dikenal dengan sebutan angpao kepada kami yang membantu menjaga parkir kendaraan mereka," ujarnya.

Kawasan Dempo ini setiap Imlek sangat ramai karena di daerah tersebut banyak bermukim pengusaha keturunan Tionghoa, sehingga yang bertamu bukan hanya keluarganya saja tetapi juga karyawan dan relasi bisnis atau mitra kerja warga keturunan itu, kata warga setempat.

Selain warga di kawasan permukiman Tionghoa itu yang memanfaatkan momentum Imlek menjadi juru parkir dadakan, sejumlah warga yang tinggal di sekitar vihara juga tidak melewatkan kesempatan mengais rezeki membantu menjaga keamanan dan mengatur parkir kendaraan pengunjung tempat ibadah tersebut.

Sejumlah warga terutama pemuda di Jalan Papera Sei Baung, Palembang, sejak Jumat (27/1) sore tampak memanfaatkan ramainya kendaraan roda dua dan empat milik warga keturunan Tionghoa yang melakukan ritual keagamaan di Vihara Dharma Kirti di kawasan jalan tersebut.    

Salah seorang warga yang tinggal di sekitar vihara Dharma Kirti Palembang, Rusdi, mengatakan dia dan sejumlah teman-temannya sudah dua hari ini membantu pengurus vihara untuk menjaga keamanan dan menagtur parkir kendaraan pengunjung tempat ibadah ini.

"Pada setiap Imlek dan momentum tertentu ramai kendaraan pengunjung vihara yang diparkir di sepanjang jalan Papera, kondisi tersebut mendorong pemuda di daerah ini memanfaatkannya untuk mengais rezeki atau mendapatkan uang tambahan," ujarnya.