Palembang (antarasumsel.com) - Bagi pengunjung taman kota Kambang Iwak Palembang yang sedang berolahraga bisa sekaligus menambah wawasan dengan mampir ke lapak buku Sobat Literasi Jalanan tepat di depan pintu maauk taman tersebut.
"Kami sengaja menggelar lapak di taman Kambang Iwak guna menarik minat pengunjung untuk membaca buku baik sendiri maupun bersama teman atau keluarga," kata Herdi Saputra pendiri komunitas sobat Jiterasi Jalanan kepada wartawan Antarasumsel.com di Palembang, Minggu.
Ia mengatakan, komunitasnya bertujuan agar masyarakat bersahabat dengan buku, mengalihkan pandangan dari dunia digital ke buku, guna ikut meredam hoax dan ikut mendukung program berantas buta aksara yang telah dicanangkan pemerintah.
Menurut dia, komunitas sobat literasi jalanan berdiri pada 28 Oktober 2016 berangkat dari semangat hari Sumpah Pemuda yang berupaya mengaplikasikan sumpah tersebut, dimana para pemuda menjadi penggerak.
Komunitas tersebut membuka lapak mulai pukul 15.00 - 18.00 WIB setiap hari Minggu dan telah berjalan empat bulan.
"Pembaca yang mampir setiap kali buka 20 - 30 orang dari kalangan anak- anak, remaja, orang tua, bahkan para pedagang sekitar Kambang Iwak dan anak jalanan," kata Hardi.
Yang unik dari komunitas Sobat Literasi Jalanan adalah para pembaca bisa meletakkan buku-buku mereka di lapak komunitas tersebut tanpa harus mendonasikannya, artinya pembaca atau anggota datang meletakkan bukunya dan ketika selesai buku tersebut bisa dibawa pulang.
"Akan tetapi tidak semua buku kami terima, kami menerima buku seperti novel, buku pelajaran, buku anak-anak, buku agama, sejarah, komik dan sebagainya, tetapi buku mengandung unsur radikal dan komunis tidak kami terima," jelas Hardi.
Kedepan komunitas sobat literasi ingin bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang untuk membuat kegiatan-kegiatan berbasis literasi.
Salah satu pengunjung, Ayu, mengatakan baru pertama mampir di lapak buku komunitas sobat literasi jalanan dan mendukung adanya lapak buku di ruang terbuka publik ini.
