Ogan Komering Ulu akan budidayakan ikan gabus

id kolam, kolam ikan air tawar

Ogan Komering Ulu akan budidayakan ikan gabus

Budidaya ikan air tawar jenis gabus dan baung (Antarasumsel.com/Edo Purmana/Parni.17)

Baturaja (Antarasumsel.com) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan dalam waktu dekat ini akan membudidayakan ikan air tawar jenis gabus dan baung.

Pembudidayaan kedua jenis ikan air tawar khas Ogan Komering Ulu (OKU) itu, karena di daerah tersebut hingga saat ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat masih mengandalkan pasokan dari daerah lain, kata Kepala Dinas Perikanan OKU, Hj Tri Aprianingsih kepada wartawan di Baturaja, Senin.

Ia mengakui, selama ini kebutuhan ikan bagi warga Baturaja masih dipasok dari luar, karena hasil budidaya ikan air tawar para petani setempat belum mampu memenuhi kebutuhan daerah sendiri.

Menurut dia, selama ini pasokan ikan di sejumlah pasar masih di dominasi dari luar daerah, terutama jenis ikan lele, mujair, nila dan patin.

Menurutnya, ke depan ketersediaan ikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan memberdayakan para petani dengan mengembangkan budidaya ikan khas OKU yakni jenis gabus dan baung.

Mengenai dipilihnya budidaya jenis ikan tersebut, karena ikan gabus bisa diolah untuk berbagai menu, demikian juga dengan ikan baung dapat dijadikan aneka masakan seperti pindang, pepes dan lainnya.

Disamping itu, kata dia, saat ini juga selain pemasok ikan dari luar daerah, warga OKU hampir rata-rata menjadi nelayan tradisional umumnya hanya saat musim kemarau.

"Hasil tangkapan ikan masyarakat kita terbatas, mereka mengandalkan sungai-sungai dan danau-danau yang tersebar di setiap wilayah dan itu hanya bisa dimanfaatkan pada musim kemarau dengan menjala, menjaring dan lain-lain cara menangkap ikan," katanya.

Sementara, melihat kondisi ini pemkab akan meminta bantuan pihak ketiga yang ada di wilayah OKU untuk membantu masyarakat petani di sekitar perusahaan memanfaatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk budidaya ikan air tawar.

Potensi itu dilakukan, kata dia, karena jika hanya mengandalkan anggaran pemerintah daerah, tidak mungkin hal tersebut akan cepat terlaksana, karena keterbatasan dana.

Ia mengatakan, di sisi lain pihak Balai Benih Ikan (BBI) yang ada saat ini, masih butuh penataan disertai tenaga ahli memang membidangi.

"Sekarang ini, induk ikan yang dijadikan bibit usianya sudah hampir 10 tahun dan juga kolam-kolam penampungannya akan ditata kembali, tidak boleh kering meskipun pada musim kemarau," kata Tri Aprianingsih.

Ia menambahkan, untuk keberhasilan usaha budidaya ikan air tawar ini, para petani akan diberikan bantuan bibit ikan untuk dipelihara, sehingga diharapkan nantinya OKU tidak selalu bergantung kepada hasil pasokan dari luar daerah.