Sumsel layak jadi acuan pembangunan transportasi publik

id sumsel, layak jadi acuan

Sumsel layak jadi acuan pembangunan transportasi publik

Titin Purwaningsih. (Antarasumsel.com/Aziz Munajar/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Provinsi Sumatera Selatan layak menjadi acuan untuk daerah-daerah di Indonesia dalam membangun sarana dan prasarana transportasi publik, kata Ketua Asosiasi Dosen Ilmu Pemerintahan Seluruh Indonesia (Adipsi) Titin Purwaningsih.

“Kami melihat provinsi Sumsel sangat baik dalam mempersiapkan transportasi publik seperti Light Rail Transit (LRT), perluasan bandara, pembangunan Jalan Tol Palindra, terutama Kota Palembang yang memiliki semua jenis trasnportasi baik darat, laut maupun udara, kata Titin, kepada wartawan Antarasumsel.com, di Palembang, Senin.

Pada pertemuan Adipsi itu, Titin mengatakan pembangunan tersebut tentu karena sinergisitas antara pemerintah pusat, provinsi dan kota/kabupaten di Sumsel, sehingga eksekusi pembangunan sesuai dengan perencanaan.

Akan tetapi menurut dia, masih banyak yang harus dibenahi oleh pemprov atau Pemkot Palembang khususnya, sebagai kota penyelenggara Asian Games 2018, yakni sinkronisasi dengan masyarakat.

Ia menjelaskan, sebelum perhelatan Asian Games, pemerintah setempat harus berupaya mengembangkan aspek pariwisata dengan memperhatikan hubungan pemerintah dan masyarakat.

“Saya kira untuk menunjang pariwisata perlu sinkronisasi antara visi dan misi pemerintah dan masyarakat, karena wisatawan yang datang berhadapan langsung dengan warga, contohnya standarisasi harga-harga,” ungkap Titin.

Ia melanjutkan, wisatawan paling sensitif mengenai permasalahan harga, sehingga harus ada standarisasi, jangan antara penyedia jasa dan barang  satu dengan lainnya berbeda jauh, sebab akan timbul image negatif dari wisatawan.

Sementara salah satu pengamat, Ahmad Nurbandi, mengatakan Pemerintah Kota Palembang masih perlu membenahi tata kelola pinggiran Sungai Musi sebagai ikon sejarah dan wisata di kota tersebut.

Menurut dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhamadiyah Yogyakarta ini, Pemkot harus benahi masalah kebersihan, pola perilaku masyarakat yakni apakah bisa menerima wisatawan dengan baik atau tidak, lalu optimalisasi trasnportasi air,  pada intinya menata, supaya masyarakat bersahabat dengan sungai seperti di Bangkok dan Thailand.