OKI terima hibah mobil ambulan dari Jepang

id mobil ambulan, mobil pemadam kebakaran, Iskandar, Kabupaten Ogan Komering Ilir, pemerintah Jepang, Ehime Toyota, Bupati oki

OKI terima hibah mobil ambulan dari Jepang

Wakil Bupati OKI Rivai (dua dari kanan), Kadinkes OKI, Kasat POL PP & Damkar bersama Sekjend APKASI Prof Noerdin Abdullah saat penandatanganan MoU Hibah Jepang di kantor Kemendagri, Jakarta. (Ist)

Kayuagung (Antarasumsel.com) - Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menerima hibah dua unit mobil yakni satu unit ambulan dan satu unit mobil pemadam kebakaran dari pemerintah Jepang melalui pedonor yakni Ehime Toyota Jepang.

Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar di Kayuagung, Rabu, mengatakan, kepastian ini diterima setelah penandatanganan pemberian hibah dilakukan bersama atase KBRI di Jepang belum lama ini.

"Saat ini sedang proses pengiriman barang dan akan dilanjutkan dengan penandatanganan naskah hibah," kata Iskandar.

Bantuan dari pemerintah negeri matahari terbit ini diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat apalagi unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan ambulan yang akan diberikan itu memiliki spesifikasi tinggi.

OKI yang sempat menarik perhatian dunia atas terbakarnya sekitar 250 hektare lahan gambut pada 2015 menyatakan sangat berterima kasih atas perhatian Jepang terhadap kebutuhan sarana dan prasarana pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Untuk ambulan bisa langsung melayani operasi kecil dan Damkar memiliki kapasitas besar bisa untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan," kata dia.

Terkait tahapan pemeriksaan fisik barang hibah dan penandatanganan berita acara serah terima (BAST), Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten OKI, Alexander Bustomi mengatakan pihak donor dan Pemerintah Jepang menghendaki dilaksanakan di Jepang.

Informasi ini diperoleh dari Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Nurdin Abdullah yang juga Bupati Bantaeng.

Tim pemeriksa barang terdiri atas unsur Kemendagri, unsur Kemenkes dan daerah penerima hibah.

Pelaksanaan pemeriksaan fisik dan BAST sebelumnya terjadwal pada 14 Februari 2017, namun mengingat pada 15 Februari berlangsung Pilkada serentak di beberapa daerah maka dipertimbangkan untuk ditunda pada minggu kedua bulan Maret 2017.

Kegiatan nanti akan difasilitasi Apkasi dan KBRI di Jepang berupa eksebisi potensi daerah penerima hibah dihadapan para pengusaha Jepang.

"Jadi sekaligus ajang promosi daerah," kata dia.