Jakarta Elektrik PLN tundukan Gresik Petrokimia

id proliga, bola voli, voli, gresik petrokimia, jakarta elektrik PLN

Jakarta Elektrik PLN tundukan Gresik Petrokimia

Pevoli putri Gresik Petro Kimia Faiska Dwi Permata Sari (kanan) berusaha memblok smash Pevoli putri Jakarta Elektrik PLN Lindsay Stalzer (kiri) saat pertandinganj Proliga 2017 Putaran I Seri II di GOR PSCC Palembang, Jumat (3/2). (Antarasumsel.com/17

Palembang (Antarasumsel.com) - Tim bola voli putri Jakarta Elektrik PLN berhasil menundukan tim Gresik Petrokimia 3-0 tanpa balas pada laga pertama Proliga seri Palembang di GOR PSCC Palembang, Jumat.

Pada set pertama kedua tim langsung bermain cepat, namun pemain Gresik Petrokimia beberapakali melakukan kesalahan service,  dan pukulan bola tajam pemain Jakarta Elektrik PLN nomor punggung 1 Stelzer menyudahi set pertama dengan kemenangan 25-17.

Set kedua kedua tim lebih banyak memainkan bola-bola panjang. Jakarta Elektrik PLN unggul 15 - 9, kesalahan service pemain Gresik Petrokimia terulang beberapakali sehingga membuat tim Jakarta Elektrik PLN mengakhiri set kedua dengan skor 25-13.

Pada set ketiga Gresik Petrokimia sempat unggul 5-0, namun disusul oleh Jakarta Elektrik PLN hingga skor imbang 8 - 8, kejar mengejar angka antara kedua tim berlangsung sengit, akhirnya smash pemain Jakarta Elektrik dengan nomor punggung 6 Yolana  menyudahi set ketiga dengan kemenangan tim ibu kota itu (25-22).

Bagi tim Jakarta Elektrik PLN kemenangan tersebut adalah untuk ketiga kalinya pada Proliga 2017,  sebaliknya bagi Gresik Petrokimia kekalahan tersebut memperpanjang rekor kalah tiga kali.  

Asisten pelatih tim Jakarta Elektrik PLN abdul Munif mengatakan kemenangan tersebut modal penting untuk pertandingan selanjutnya meskipun pihaknya masih kecewa dengan permainan tim.

"Kami sempat kecewa ketika pada set ketiga permainan tim terburu-buru sehingga banyak kehilangan poin, nanti akan kami evaluasi lagi," tambah Abdul.

Sementara Pelatih Gresik Petrokimia Li Huanning mengakui bingung bisa timnya bisa kalah,  padahal tim lawan permainannya tidak terlalu bagus.

"Tadi memang pemain nampak tegang pada set pertama dan kedua,  lalu pemain asing kami yang tadi bertanding juga baru latihan belum sampai seminggu, kemudian hal paling fatal adalah para pemain kami terlihat tidak berani melakukan smash dalam banyak kesempatan," jelas Li Huanning.