"Full day school" belum bisa ditetapkan penuh

id sekolah, Dinas Pendidikan, sehari penuh, Kebudayaan, Kabupaten Bangka, Padli, full day scholl, sarana pendukung kurang, belum tersedia

"Full day school" belum bisa ditetapkan penuh

Sejumlah siswa dan orang tua menanti giliran masuk kelas di SD Negeri. (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Sungailiat (Antarasumsel.com) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Padli mengakui program "full day scholl" atau sekolah sehari penuh belum dapat diterapkan seluruh sekolah di daerahnya.

"Belum bisa semuanya sekolah menerapkan program ini karena sarana pendukung yang dianggap memadai belum tersedia," katanya di Sungailiat, Senin.

Ia mengatakan, penerapan sekolah sehari penuh baru bersifat uji coba yang diterapkan di tiga sekolah yakni di SMP Negeri 2 Sungailiat, SMA Negeri Pemali dan SMA Negeri 1 Sungailiat.

"Dilakukan uji coba bagi ketiga sekolah di Kabupaten Bangka sesuai kesepakatan kerja sama Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi (LPMP) Babel dengan Dinas Pendidikan Provinsi Babel," katanya.

Menurut dia, untuk menerapkan program ini perlu dilakukan pemikiran kembali karena tidak hanya melihat kondisi dan perkembangan siswa melainkan juga masalah bantuan bagi para guru pengajar.

"Hal lain yang perlu disesuaikan adalah jam kerja dan jam masuk sekolah, dimana Pemerintah Kabupaten Bangka menerapkan enam hari kerja," katanya.    
Dia mengakui pihaknya belum menerbitkan surat resmi perihal penerapan program "full day school" untuk seluruh sekolah di Kabupaten Bangka.

Menurut dia, program ini memberikan dampak positif dan negatif. Positifnya anak konsen belajar di sekolah dan banyak kegiatan siswa dilakukan di sekolah.

Sementara sisi negatifnya anak bosan berada di sekolah karena tidak bisa bermain atau berinteraksi dengan teman-teman sebayanya di rumah dan bercengkrama dengan keluarga karena waktu difokuskan di sekolah.