Antara adakan pelatihan "phoneography" pada HPN 2017

id phoneography, lkbn antara, pelatihan, keterampilan memotret, menggunakan telepon pintar, pameran Hari Pers Nasional

Antara adakan pelatihan "phoneography" pada HPN 2017

Ilustrasi (Antarasumsel.com/ist/17)

Ambon (Antarasumsel.com) - Kantor Berita Indonesia Antara mengadakan pelatihan "phoneography" (smartphone photography) atau keterampilan memotret dengan menggunakan telepon pintar, pada rangkaian pameran Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di Ambon, Maluku, Selasa.

Pewarta dan Pengajar Foto Jurnalistik Antara Mosista Pambudi memberikan pelatihan kepada sekitar 100 peserta yang sebagian besar pelajar dan mahasiswa, selain ada juga guru, pegawai, dan pegiat industri kreatif.

Moses, panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa keterampilan memotret dengan menggunakan telepon pintar saat ini menjadi fenomena menarik yang digemari oleh masyarakat, selain menggunakan dengan kamera foto.

Apalagi, katanya, masyarakat suka saling berbagi (share) hasil foto atas berbagai kegiatan yang mereka lakukan melalui media sosial yang mereka aktifkan.

"Orang Indonesia pada umumnya senang berbagi, ini berguna sekali, namun perlu mengunakannya secara bijak, jangan sampai dianggap menyebarkan foto-foto 'hoax' yang marak akhir-akhir ini," katanya pengajar di Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara itu.

Moses yang kerap menjadi juri berbagai lomba karya foto jurnalistik itu menuturkan untuk melakukan "phoneography", seseorang perlu dibekali dengan memilih telepon pintar yang tepat.

"Mereka yang memiliki tangan dan jari yang mungil jangan memilih 'smartphone' yang besar karena akan berat dan saat memotret sering goyang," katanya.

Selain itu, katanya, memiliki dorongan memotret/seni memotret yang baik, misalnya memiliki mata yang baik sehingga bisa melihat objek foto secara benar.

Sementara itu sejumlah pedoman juga diperlukan untuk melatih keterampilan melakukan "phoneography" seperti mencari dan menentukan kontras antara "figure" (objek fokus) dan "ground" (latar belakang) .

Kemudian, menemukan adanya kemiripan di antara dua obyek yang tidak berhubungan,  memahami garis (vertikal, horizontal, lengkung, diagonal, garis pengarah), memahami permainan bayangan dan cahaya, mendapat momentum puncak, dan sabar menunggu untuk hasil terbaik.

Untuk menghasilkan gambar terbaik dari melakukan "phoneography", katanya, perlu sering berlatih dan memandingkan atau mengevaluasi hasil-hasil foto yang telah dihasilkan.

Banyak peserta aktif bertanya dan mengomentari berbagai contoh foto yang ditampilkan oleh Moses.

"Bagus dan sangat bermanfaat," kata salah seorang peserta Rizky Soplanit, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura tahun 2015, yang menggemari fotografi, ketika dimintai komentarnya.

Para peserta juga mengisi kuesioner tentang kegiatan tersebut.

Hadir pula pasa acara itu Senior Adviser Antara yang juga Dirut Antara 2012-2016 Saiful Hadi, Sekretaris Perusahaan Iswahyuni, Manajer Humas dan Kerja Sama Internasional Antara Primayanti, Kepala Biro Antara Maluku John Sahusilawane, dan Kepala Biro Antara Maluku 1990-1994 John Mayaut.

Kantor Berita Indonesia Antara menjadi salah satu peserta dari 128 stand Pameran HPN dan Maluku Expo 2017.

Kantor Berita Indonesia Antara didirikan oleh empat tokoh pers Adam Malik, Soemanang, AM Sipahoetar, dan Pandoe Kartawigoena di Jakarta pada 13 Desember 1937.

Sejak 2007, Antara merupakan badan usaha milik negara  berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara.