Mandiri target tambah 2.900 agen laku pandai

id Mandiri, Riduan, transaksi belanja online, jaringan telepon seluler, agen laku pandai

Mandiri target tambah 2.900 agen laku pandai

Bank Mandiri.(ANTARA)

Palembang (Antarasumsel.com) - Kantor Wilayah Bank Mandiri II yang membawahi enam provinsi di Sumatera Bagian Selatan menargetkan penambahan agen laku pandai sebanyak 2.900 pada 2017.

Kepala Kanwil Bank Mandiri II Riduan di Palembang, Selasa, mengatakan, penambahan ini untuk merespon semakin pesatnya transaksi belanja online di masyarakat yang menggunakan jaringan telepon seluler.

"Pada 2016, Bank Mandiri mampu mencetak 1.300 agen laku pandai baru, dan pada 2017 ini diharapkan bisa meningkat lebih dari dua kali lipat," kata Riduan.

Ia mengatakan bank mandiri sebagai bank yang ditunjuk Otoritas Jasa Keuangan mencetak agen laku pandai sejak Maret 2015 bersama 12 bank lainnya diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi keuangan di masyarakat.

Kedalaman askes terhadap perbankan ini diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena agen laku pandai ini dapat menjadi agen bagi masyarakat miskin masuk ke industri jasa keuangan.

Sejauh ini di Sumatera Selatan sendiri terjadi peningkatan pesat dengan mencetak 643 orang agen laku pandai.

Sebagian besar dari mereka merupakan nasabah terpecaya Bank Mandiri, dan sebagian lagi merupakan warga masyarakat yang memiliki kredibilitas sebagai agen laku pandai.

"Tentunya Bank Mandiri memiliki persyaratan bagi mereka yang mau menjadi agen, bagi yang berminat dapat mengikuti proses seleksinya," kata dia.

Kepala OJK Kantor Regional VII Sumatera Bagian Selatan Panca Hadi Suryatno mengatakan kehadiran bank di masyarakat saat ini tidak mesti dalam bentuk fisik tapi didorong melalui jasa agen laku pandai.

"Dengan kemajuan teknologi saat ini, OJK sangat mengharapkan kalangan perbankan dapat gencar mencetak agen laku pandai karena langkah ini menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat pada jasa perbankan," kata Panca.

Ia mengatakan pertumbuhan jumlah agen laku pandai di Sumsel terbilang pesat dengan mencetak 1.014 agen pada 2016 atau rata-rata 113 agen/bulan dari bank pelaksana (existing).

Capaian ini di luar perkiraan karena sebelumnya OJK hanya mematok 50 agen/bulan.

Bahkan hasil mencolok justru didapat bank pelaksana baru yang mencetak total 3.369 agen atau rata-rata mencapai 75 agen/bulan dari target hanya 40 agen/bulan pada 2016.

Pesatnya pertumbuhan agen ini tak lepas dari pesatnya belanja daring di masyarakat atau transaksi ritel. Pertumbuhan pesat itu terasa di dua kabupaten yakni Ogan Komering Ilir dan Ogan Komering Ulu.

Meski demikian, Panca berharap kalangan perbankan tidak berpuas diri mengingat masih banyak masyarakat yang belum dapat mengakses perbankan karena berada di daerah terpencil, atau remote area.

Kehadiran agen ini diharapkan memecahkan persoalan ini, apalagi potensi ekonomi di kawasan terpencil di Sumsel tersebut sejatinya sangat besar karena merupakan keberadaan pemukiman masyarakat perkebunan.

"Ada yang menitipkan uangnya ke pengepul karena di sana tidak ada bank. Alangkah baiknya jika ada agen sehingga petani karet bisa bertransaksi lebih aman menggunakan fasilitas perbankan," kata Panca.